Medan (SIB)
Kasus konfirmasi Covid-19 di Sumatera Utara (Sumut) hingga Rabu (22/7/2020), tembus 3.163 orang. Kasus suspek 323 orang, meninggal dunia 161 orang, penderita Covid-19 yang sembuh 824 orang, dan spesimen yang diambil dari penderita 18.227 orang.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumut, Whiko Irwan kepada wartawan, di Medan, Rabu (22/7/2020) malam. Dia mengatakan, jumlah spesimen yang telah diambil petugas kesehatan di Sumut tersebut, jumlah spesimen swab PCR selama pandemi Covid-19 di Sumut.
Menurutnya, jumlah tersebut bukan berarti gambaran pasien dalam jumlah yang sama. Ia mengatakan seorang pasien terpapar Covid-19 dapat dilakukan pemeriksaan swab antara 1 kali sampai 6 kali selama berstatus suspek atau penderita Covid-19.
"Kita patut bersyukur Sumut saat ini telah memiliki banyak laboratorium PCR untuk memproses spesimen swab yang diambil dari suspek maupun penderita Covid-19. Semakin cepat kita lakukan proses pemeriksaan dan semakin besar kapasitas pemeriksaan swab PCR, penderita Covid-19 akan cepat terdeteksi dan dapat segera dilakukan isolasi mandiri maupun rawat inap sehingga penyebaran selanjutnya dapat diputus. Sehingga penanggulangan Covid-19 menjadi lebih efektif dan efisien," kata Whiko.
Dari jumlah kasus Covid-19 tersebut, kata Whiko, membuktikan penularan Covid-19 di Sumut masih terus terjadi di antara sesama masyarakat. Penularan tidak hanya terjadi di rumah sakit, tapi juga bisa terjadi di tempat umum dan perkantoran.
Saat ini yang paling baik, kata dia, menjaga diri dan keluarga masing-masing dari penularan Covid-19. Sebaiknya juga para orang tua mengawasi anak-anak agar tidak banyak bermain di luar rumah agar tidak tertular Covid-19.
"Sebaliknya sebagai ajang kita untuk menanamkan kebiasaan baik kepada anak-anak kita pada era adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi Covid-19," ujar dokter spesialis bedah ini.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Medan Edwin Effendi terkait adanya kabar seorang pejabat Dishub Medan yakni Kabid Pengembangan dan Pengendalian Dishub Medan, ES yang meninggal dunia di RS Royal Prima karena Covid-19, mengatakan status diagnosa almarhum adalah probable Covid-19.
"Jadi bukan konfirmasi positif, melainkan probable Covid-19," jelas mantan Direktur RSUD Dr Pirngadi Medan ini.
Sebab, kata dia, hasil pemeriksaan swab ES ketika meninggal belum keluar. Namun berdasarkan pemeriksaan klinis, seperti foto thorax, CT Scan dan pemeriksaan pendukung, kondisi yang bersangkutan memang mengindikasikan adanya Covid-19.
"Makanya statusnya sebagai probable. Namun dia juga memiliki keluhan seperti demam dan sesak," jelas Edwin. (*)