Medan (SIB)
Selama pandemi Covid-19, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Pirngadi Medan mengalami defisit keuangan.
Kasubag Humas RSUP H Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, pasien terpapar virus corona selama dirawat di rumah sakit biayanya ditanggung pemerintah.
"Memang ditanggung negara, tapi sifatnya pengajuan klaim. Nah yang mendahulukan mulai dari Maret ya rumah sakit. Sampai sekarang pengajuan klaim ke negara belum dilakukan karena masih diatur mekanismenya," kata Rosario kepada wartawan, Kamis (14/5/2020).
Sementara Covid-19 belum tahu sampai kapan terjadi. Belum lagi manajemen harus menambah sarana prasarana untuk merawat pasien Covid-19. "Dana itu semua didahului rumah sakit," kata Rosario.
Oleh karena itu, pengeluaran rumah sakit sangat banyak, sedangkan pemasukan berkurang. Mirisnya jumlah pasien berkurang drastis karena adanya imbauan dari Kemenkes yakni bagi pasien rawat jalan agar mengurangi kunjungan ke rumah sakit apabila tidak mendesak.
Solusi manajemen rumah sakit menghadapi situasi ini yaitu membuat skala prioritas, mana yang penting itu yang diutamakan. "Yang bisa dipangkas, ya dipangkas. Efisiensi di semua lini. Di masa Covid-19 ini, semua serba sulit," bebernya.
Terpisah, Direktur Utama RSUD Dr Pirngadi Medan dr Suryadi Panjaitan mengaku jumlah pasien yang berobat ke rumah sakit milik Pemko Medan ini semakin menurun. "Pendapatan rumah sakit juga ikut menurun," kata Suryadi.
Bagi biaya pasien terpapar Covid-19 selama dirawat bisa diklaimkan ke BPJS Kesehatan. Namun itu semuakan menunggu proses pengklaimannya. "Sebelum pengklaiman dibayarkan, otomatis dana rumah sakit yang mendahuluinya," ujar Suryadi. (*)