Jumat, 22 November 2024

Sekum PGI : Momen Menggerakkan Dinamika Oikumene di Daerah-daerah

Redaksi - Minggu, 16 Juni 2024 09:58 WIB
1.053 view
Sekum PGI : Momen Menggerakkan Dinamika Oikumene di Daerah-daerah
(Foto : Dok/pgi.or.id)
DIULOSI : Sekum PGI Pdt Jacky Manuputty (tengah) diulosi usai tampil sebagai narasumber terkait Tahun Oikumene HKBP 2024 pada acara Konven HKBP Distrik VIII DKI Jakarta di Gereja HKBP Cengkareng, Senin (10/6).

Jakarta (SIB)

Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) telah menetapkan tahun 2024 sebagai Tahun Oikumene Inklusif, sebuah langkah yang diilhami oleh ajaran agama dan tantangan global yang semakin kompleks. Dasar keputusan ini diambil dari Firman Tuhan dalam Matius 5:45, yang menekankan pada kasih yang inklusif kepada semua, baik yang baik maupun yang jahat.

Percakapan tentang muatan Oikumene Inklusif HKBP didiskusikan secara khusus dalam acara Konven HKBP Distrik VIII DKI Jakarta di Gereja HKBP Cengkareng, Senin (10/6). Lebih kurang 300 orang peserta yang terdiri dari Pendeta, Biblevrouw, dan Diakones mengikuti acara konven sehari itu.

Baca Juga:


Dilansir dari Koran SIB, hadir sebagai narasumber, Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pdt. Jacky Manuputty. Ia menyebutkan bahwa penetapan Tahun Oikumene Inklusif HKBP adalah keputusan yang tepat mengingat tantangan sosial, lingkungan, dan agama yang kita hadapi saat ini, serta beberapa isu kontemporer yang mempengaruhi gereja-gereja, terutama dalam lingkup PGI.


Beberapa tantangan yang diuraikan, di antaranya; Polarisasi sosial dan politik akibat berkembangnya populisme yang telah menjurus pada pembentukan sikap xenophobia dalam hidup bermasyarakat. Guyub kebangsaan mengalami degradasi yang sangat mengkhawatirkan," ujar Pdt. Jacky.

Baca Juga:

Menurut Pdt. Jacky, saat ini kita juga menghidupi dinamika global ketika kekuatan ekonomi negara-negara kaya dan perusahaan-perusahaan memperburuk kesenjangan kekayaan dan pendapatan, baik di dalam maupun antar negara. Selain itu, migrasi paksa yang didorong oleh dampak degradasi lingkungan dan perampasan ekonomi, merupakan realitas yang besar dan terus berkembang.

Editor
: Redaksi
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru