Jumat, 22 November 2024

Bishop Emeritus Pdt Oloan Pasaribu MTh 39 Tahun Melayani di GKPI

Redaksi - Minggu, 26 Mei 2024 10:54 WIB
794 view
Bishop Emeritus Pdt Oloan Pasaribu MTh 39 Tahun Melayani di GKPI
Foto : SIB/Meily Saragih
PURNA BAKTI: Bishop Emeritus GKPI Pdt Oloan Pasaribu MTh foto bersama Bishop GKPI Pdt Abdul Hutauruk MTh, Sekjen Pdt Dr Humala dan pendeta lainnya, Minggu (19/5), di GKPI Jemaat Khusus Pematangsiantar.
Pematangsiantar ( SIB)
Ibadah perayaan Pentakosta dan syukuran purna bakti Bishop Emeritus Pdt Oloan Pasaribu MTh, Minggu (19/5) di GKPI Jemaat Khusus Jalan Simbolon Pematangsiantar berjalan hikmad dan penuh sukacita dihadiri Bishop GKPI Pdt Abdul Hutauruk MTh, Sekjen Pdt Dr Humala Lumbantobing MTh dan ratusan jemaat. Acarta diisi dengan persembahan koor dari Panti Asuhan Mamre, GKPI Jemaat Khusus Jalan Simbolon, Medan dan lainnya.

"Kalau disebut pengucapan syukur ada tiga waktu yang kita ingat yaitu masa lalu, kini dan yang akan datang. Pada saat ini kita mengenang masa lalu, 39 tahun yang lalu dan kini disini bersembah sujud kepada Tuhan yang maha kasih di dalam Yesus Kristus mengenang masa lalu dan sekaligus berpengharapan bagi kasih karunia Tuhan dimana yang akan datang yang senantiasa Tuhan pasti setia selalu menyertai dan menolong anak-anaknya. Jadi pengucapan syukur pada saat ini adalah mengenang masa lalu, bersyukur di kaki salib Yesus Kristus dan berdoa kepada Tuhan akan selalu menolong anak-anak yang dikasihNya.

Kami memilih waktu ibadah syukuran ini Minggu 19 Mei 2024 berhubung karena pada hari Minggu tanggal 19 Mei 1985 (39 tahun yang lalu) saya ditahbiskan menjadi Pendeta oleh Bishop GKPI Pdt Dr Andar Lumbantobing bersama Sekjen Pdt Prof Dr SM Hutagalung di GKPI Sidikalang Kota. "Jadi persis 39 Tahun yang lalu dan memohon doa dari seluruh jemaat kiranya Allah yang maha baik memberikan kekuatan iman, kesehatan dalam menjalani masa pensiun," kata Pdt Oloan Pasaribu dalam kata pengucapan syukur dalam ibadah tersebut.

Baca Juga:

Di akhir tugas pelayanannya sebagai Direktur Panti Asuhan Mamre GKPI Pematangsiantar (2021-2024), sebelumnya menjadi Sekretaris Jenderal GKPI dan menjadi Bishop GKPI dan jabatan lainnya, dia melihat bahwa GKPI telah banyak mengalami kemajuan semua berkat kasih dan penyertaan Tuhan.

Selama menjalani pelayanan, banyak pergumulan yang dilewati namun karena kasih karunia Tuhan, banyak juga dukungan dan perhatian yang diberikan kepadanya. Mengawali tugas pertama dirinya menjadi pendeta ditempatkan di GKPI Dumai dan menjalani selama sepuluh tahun. Banyak tantangan dan pergumulan yang dihadapinya.

Baca Juga:

Diharapkannya pendeta GKPI harus membawa sesuatu sesuai dengan firman Tuhan, peraturan GKPI dan melaksanakan sesuai dengan panggilan firman, juga amanat Tuhan Yesus Kristus. Untuk itulah dalam menjalankan tugas pelayanan haruslah rajin, aktif dan bertangungjawab. Dia berpesan, di tengah-tengah kemajuan GKPI, janganlah pernah melupakan motto berdirinya dan cita-cita berdirinya GKPI, ada 4 yaitu Akulah gembala yang baik, Aku datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani, membayar hutang pekabaran injil dan diakonia sosial dan imamat AM orang percaya. Inilah ciri khas GKPI sejak awal berdirinya sampai dengan Maranatha. Tentu dengan inovasi-inovasi yang lain, sesuai dengan zaman dimana gereja itu tumbuh dan besar.

"Kita dipilih dan diselamatkan Tuhan hanya oleh kasih karunia dan hidup haruslah selalu bersyukur kepada Tuhan yang memberikan kekuatan kepada kita," harapnya. Pada kesempatan tersebut dirinya mengucapkan terimakasih kepada orangtua, isteri Lempina Br Situmorang ,anak -ana , keluarga, Pimpinan Sinode GKPI, kepala departemen dan biro dan seluruh jemaat yang turut memberikan dukungan dalam kemajuan selama 39 tahun menjalankan tugas sebagai pendeta.

Sementara itu, Bishop Pdt Abdul Hutauruk MTh, dalam khotbahnya meminta pada perayaan Pentakosta ini untuk menanggalkan bahasa-bahasa kedagingan, yang merendahkan dunia dan tanggalkanlah bahasa-bahasa yang selalu menyebut keburukan-keburukan, jika sudah memakai bahasa kasih itu adalah bahasa surga. Serta jika menghendaki roh Kudus tinggal bersama maka haruslah hidup kudus dan sesuai dengan firman Tuhan. Sifat roh Kudus adalah menuntun pada kebenaran. Ada sembilan buah-buah roh yaitu kasih sukacita, damai sejahtera ,kesabaran, kemurahan kebaikan, kesetiaan, kemurahan, kelemah lembutan dan penguasaan diri.

Pada saat ini juga bersama-sama keluarga Pdt Oloan Pasaribu mensyukuri 39 Tahun pelayanannya, dalam bimbingan roh kudus dia dituntun untuk penyerahan diri, kerendahan hati, ketulusan, ketaatan, kesetiaan, kejujuran. Semua dilakukannya karena anugerah dan panggilannya adalah Anugerah Tuhan.

Semua jemaat yang hadir di sini baik dari Medan, Dumai, Kisaran dan lainnya dan yang pernah dilayani Pdt Oloan Pasaribu MTh adalah surat yang bisa dibaca semua orang. Tinggallah senantiasa di dalam Yesus Kristus supaya berbuah. Pengucapan syukur ini adalah hal yang sangat rohani. (**)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru