Pennsylvania (SIB)
Seorang pria yang mencoba menembak seorang pendeta saat kebaktian di gereja di
Pennsylvania,
Amerika Serikat, namun gagal ketika senjatanya tidak dapat ditembakkan dan dia ditangkap oleh seorang jemaat, kata pihak berwenang.
Kekacauan di Gereja Jesus Dwelling Place di North Braddock terjadi pada hari Minggu (5/5) ketika kebaktian disiarkan secara langsung, kata polisi negara bagian dalam rilis berita. Bernard J. Polite, 26 tahun, dari Braddock memasuki gereja tepat setelah pukul 13:00 siang, dan berjalan ke depan sementara Pendeta Glenn Germany sedang memberikan khotbah, kata polisi.
Baca Juga:
Pendeta tersebut mengatakan kepada WTAE-TV di Pittsburgh bahwa Polite tersenyum padanya dan mereka melakukan kontak mata tepat sebelum Polite menodongkan pistol ke arahnya. Glenn Germany kemudian menghindar ketika seorang jemaah laki-laki menyerang Polite. Germany dan jemaatnya kemudian bekerja sama untuk merebut senjata dari Polite, yang segera ditundukkan dan ditahan sampai polisi negara tiba.
Polite mengatakan "Tuhan menyuruh saya melakukannya" dan bahwa dia berencana untuk menembak Germany dan "menunggu untuk ditangkap" sehingga dia bisa masuk penjara dan menjernihkan pikirannya, menurut dokumen pengadilan.
Baca Juga:
Dia menghadapi berbagai dakwaan, termasuk penyerangan berat dan percobaan pembunuhan, dan ditahan pada hari Senin (6/5) tanpa jaminan di Penjara Allegheny County. Polisi negara bagian mengatakan mereka tidak tahu apakah Polite memiliki pengacara, dan catatan pengadilan daerah tidak mencantumkannya.
Mayat korban penembakan ditemukan di sebuah rumah dekat gereja tempat Polite berada sesaat sebelum pergi ke gereja, kata polisi daerah. Kantor Pemeriksa Medis daerah pada hari Senin mengidentifikasi mayat itu sebagai Derek Polite, 56 tahun, dari North Braddock, tetapi tidak mengatakan apakah dia ada hubungannya dengan Bernard Polite.
Kesopanan tidak dikenal di gereja, kata para pejabat. Dia berjalan ke gereja setelah mendengar musik datang dari sana, menurut dokumen pengadilan. Saya merasa bersyukur bahwa saya bangun pagi ini dan saya ada di sini. Hal ini bisa saja terjadi ke arah sebaliknya," kata Germany kepada The Associated Press pada hari Senin.
Tetapi Tuhan telah campur tangan dan saya berterima kasih padanya. (**)