Medan (SIB)
Dewan Gereja Dunia (WCC) dan Dewan Gereja-Gereja Asia (CCA) menyelenggarakan program pelatihan regional, "
Diakonia Ekumenis dan Pembangunan Berkelanjutan," di Medan, Indonesia, 29 April- 2 Mei 2024.
Pelatihan ini diikuti 40 peserta, mewakili gereja-gereja Asia dari 14 negara, yang bergerak dalam pelayanan terkait tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan hidup.
Baca Juga:
Mereka membahas tema-tema antara lain
Diakonia sebagai Saksi Bersama untuk Transformasi di Dunia yang Terbagi, Pendekatan Regional terhadap Isu Pembangunan Berkelanjutan, serta Jaringan dan Kolaborasi untuk Dampak Kolektif.
Pelatihan ini bertujuan untuk membantu para pemimpin gereja mengembangkan strategi yang efektif untuk mengelola serta melaksanakan program dan proyek di bawah misi diakonia gereja, dan memungkinkan gereja untuk berkontribusi lebih baik terhadap implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di wilayah masing-masing.
Baca Juga:
Kegiatan keempat dari serangkaian pelatihan diakonia yang dimulai pada tahun 2019 ini, WCC dan CCA telah membentuk jaringan pembelajaran sejawat gereja-gereja di berbagai negara, berbagi keahlian dan pengalaman mereka dalam diakonia ekumenis.
"Jaringan ini berkomitmen untuk membangun ringkasan sumber daya dan pengalaman dalam berbagai aspek diakonia dan memetakan bagaimana mereka berkontribusi terhadap masing-masing Tujuan Pembangunan Berkelanjutan," kata Dr Manoj Kurian, Direktur Komisi Gereja-Gereja untuk Kesehatan dan Penyembuhan WCC.
"Mereka juga menunjukkan strategi yang jelas untuk memprioritaskan dorongan advokasi, memperkuat hubungan antara pelayanan diakonia dan pendidikan teologi, dan meningkatkan keterlibatan yang berarti dari kepemimpinan gereja di diakonia sebagai pelayanan dasar gereja."
Para peserta juga menekankan prioritas penting pada inklusivitas gender dan penyediaan lingkungan yang adil dan memungkinkan di semua kementerian diakonal bagi perempuan dan pemuda untuk secara aktif terlibat dalam upaya pembangunan berkelanjutan.
Peran diakonia, untuk membawa kesatuan, makna, dan tujuan bagi gereja, sangat jelas. Rt. Pendeta Steven Lawrence, uskup Gereja Lutheran Injili di Malaysia, mengamati, "Dogma mungkin terpecah, tetapi diakonia menyatukan!"
Para pemimpin Gereja juga belajar bagaimana mempertahankan dan mempromosikan keunikan pendekatan ekumenis terhadap pembangunan berkelanjutan di Asia sambil memupuk kesejahteraan dan keadilan holistik dalam komunitas mereka. (**)