Oleh : Fitri Padang, Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan
Sebagai seorang wanita pasti sudah tidak asing mendengar sebuah kalimat yang mengatakan bahwa “wanita diciptakan sebagai penolong untuk seorang laki-laki”. Tapi bagaimana seorang wanita bisa menjadi seorang penolong ? Itu tergantung dari setiap wanita. Untuk menjadi seorang penolong pasti harus memiliki kesetiaan. Kesetiaan seorang wanita dapat memberikan dampak yang luar biasa bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
Siapa yang tidak tahu perempuan yang bernama Ruth menantu dari Naomi. Nama Ruth juga tidak asing lagi kita dengar karena apa? Kerena, Ruth menjadi role model atau salah satu seorang wanita yang diteladani dari kesetiaannya. Saat ini saya akan menceritakan bagaimana kisah kehidupan dari seorang Ruth yang mampu mempertahankan kesetiaannya ditengah kehidupannya sehingga dia menjadi wanita yang sangat dikagumi oleh orang-orang. Kisah Rut bukan hanya memberkati kita dalam kehidupan berpasangan atau kehidupan “suami istri” tetapi dapat memberkati bagaimana kita tetap setia kepada semua orang.
Ada satu keluarga Yahudi, yaitu Elimelekh berserta dengan Naomi dan anak-anaknya yang bernama Mahlon dan Kilyon pergi ke tempat yang bernama Moab. Setelah mereka sampai diMoab, tinggallah mereka disana, kemudian matilah Elimelek suami dari Naomi ini, sehingga hanya anak-anaknya saja yang menemaninya. Anak-anak dari Naomi mengambil perempua Moab untuk dijadikannya sebagai istrinya, nama perempuan itu adalah Orpa dan Rut. Tetapi hal yang menyedihkan kembali menimpa kedua menantu Naomi karena suami dari Rut dan Orpa yaitu Mahlon dan Kilyon mati.
Setelah peristiwa yang sangat menyedihkan ini terjadi. Naomi dan kedua menantunya berkemas-kemas untuk kembali ke daerah asal Naomi, yaitu Betlehem di Israel karena Allah telah memperhatikan kembali umatNya di Israel. Sebelumnya, keluarga Naomi pindah ke Moab karena terjadi kelaparan yang sangat hebat di Israel.
Maka berangkatlah Naomi dan kedua menantunya itu, ketika mereka hendak dijalan pulang ke Yehuda, Naomi menyuruh kedua menantunya itu yakni Rut dan Orpa untuk pergi dan kembali kerumah ibunya masing-masing dan memberkati mereka. Karena, Naomi tahu ketika kedua menantunya ikut dengannya mereka akan menderita. Naomi berkata kepada mereka: “Pulanglah, anak-anakku, mengapakah kamu turut dengan aku?
Bukankah tidak akan ada lagi anak laki-laki yang kulahirkan untuk dijadikan suamimu nanti? Pulanglah, anak-anakku, pergilah, sebab sudah terlalu tua aku untuk bersuami. Seandainya pikirku: Ada harapan bagiku, dan sekalipun malam ini aku bersuami, bahkan sekalipun aku masih melahirkan anak laki-laki, masakan kamu menanti sampai mereka dewasa? Masakan karena itu kamu harus menahan diri dan tidak bersuami? Janganlah kiranya demikian, anak-anakku, bukankah jauh lebih pahit yang aku alami dari pada kamu, sebab tangan TUHAN teracung terhadap aku?
Ketika Naomi selesai berkata kepada meraka. Menangislah Rut dan Orpa dengan sangat Keras. Awalnya Orpa tetap ingin bersama sama dengan Naomi tetapi ketika Orpa mendengar perkataan Naomi tersebut. Orpa mencium Naomi dan meminta diri untuk pulang. Tetapi Rut tetap memilih untuk bersama-sama dengan Naomi. Walaupun Naomi mendesak Rut untuk pergi mengikuti Orpa iparnya tapi, Rut berkata kepada Naomi “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; Di mana engkau mati, aku pun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apa pun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!”
Perkataan Rut ini memiliki makna yang sangat dalam dan menyentuh hati, ini sebuah pembuktian kepada Naomi dimana Rut akan tetap setia bersama sama dengan Naomi. Walaupun ia tahu ketika bersama sama dengan Naomi Ia akan mengalami penderitaan dan kesusahan hidup karena mereka hidup tanpa suami. Bahkan bukan hanya itu tetapi Rut memilih akan menyembah Allah yang disembah Oleh Naomi. Kesetiaan seperti Rut ini yang sudah jarang dimiliki oleh orang-orang saat ini. Apalagi di tengah kehidupan yang begitu banyak penderitaan dan ujian terlebih khusus seorang perempuan.
Ketika Rut memilih untuk setia kepada Naomi. Rut mengikuti Naomi kembali ke Betlehem di Yehuda pada permulaan musim menuai jelai. Dan ketika mereka berada disana kehidupan mereka berubah. Rut bertemu dengan laki” Bernama Boas saudara dari pihak suami Naomi, Boas adalah pemilik ladang yang di datangi Rut untuk memunggut sisa” jelai yang disuruh oleh Naomi. Singkat cerita Boas menikahi Rut. Dari kehidupan yang baru antara Rut dan Naomi kita tahu bersama menghasilkan keturunan-keturunan yang luar biasa salah satunya raja Daud. Dari kesetian Rut ini kita bisa belajar bahwa Tuhan menyediakan hal yang baik bagi orang orang yang hidup setia.(Fitri Padang, mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan)
Editor
: Bantors Sihombing