Jumat, 22 November 2024

Regenerasi kepemimpinan (Bilangan 27: 18-20)

Redaksi - Sabtu, 10 Juni 2023 10:09 WIB
1.127 view
Regenerasi kepemimpinan (Bilangan 27: 18-20)
Foto: Ist/harianSIB.com
Suandri Barus, Jurusan Teologi, Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan
Oleh: Suandri Barus, Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian kepemimpinan adalah cara memimpin atau perihal pemimpin. Secara harfiah, kepemimpinan berasal dari kata “pimpin” yang artinya mengarahkan, membina, mengatur, menuntun, menunjukkan, atau memengaruhi. Menurut pola kepemimpinan Kristen dalam Injil Yohanes 13: 1-20 adalah: menuntun pada cinta, melayani, rendah hati, mengajar dan memberi contoh sebagai guru, memimpin jalan dengan kekuatan yang membebaskan dan menghidupkan dan menghidupkan serta mau membuat pengorbanan. Dalam Perjanjian Lama dapat ditemukan beberapa bentuk dan sistem.

kepemimpinan yaitu, kepemimpinan yang bersifat keluarga, marga, klan dan suku(Kejadian 4-9). Kemudian berkembang menjadi monarki (Kejadian 6-19) yang mana seorang raja sebagai pemimpin. Bentuk kepemimpinan ini kemudian berkembang menjadi model kepemimpinan yang bersifat formal seperti raja, Firaun dan lain-lain. Dalam diri seorang pemimpin apa bila menjadi pemimpin sejati harus memiliki regenerasi pemimpin dalam dirinya. Pada hari ini kita akan melihat seorang pemimpin yang sukses atau pemimpin yang sejati, bukan hanya bisa memimpin banyak orang tetapi melehirkan regenerasi kepemimpinan dalam dirinya. Dalam Alkitab bagaimana seorang pemimpin yang sukses dan baik bisa di contoh dari Musa dan Yosua, dalam kepemimpinan Musa, ia melahirkan regenerasi kepemimpinan, yaitu Yosua.

Dalam kepemimpinan Musa untuk orang - orang Israel bisa kita pahami bagaimana cara pemimpin yang baik dan benar, apa bila orang lain memimpin dengan tongkat dan gada besi sedangkan Musa memimpin dengan tuntunan Allah sendri dan memimpin dengan hati lemah lembut sehingga keberasilan Musa dalam memimpin itu bisa di lihat. Dalam proses kepemimpinan Musa menggambarkan konsep mentoring yang diaktualisasikan dalam hubungan Musa dan Yosua. Dalam proses mentoring Musa ada beberapa langkah yang dilakukan oleh Musa terhadap Yosua; Musa memberikan pengalaman sertapenerapan kepada Yosua.

Dalam hal ini, bimbingan terhadap Yosua bukanlah sekedar transfer informasi. Melainkan mencakup pengalaman nyata. Musa membagi kehidupan serta tanggung jawabnya dengan Yosua. Dalam hidup pemimpin untuk melahirkan seorang pemimpin, pepminpin juga siap untuk mementoring calon pemimpin itu dan Seorang pemimpin sejati juga harus bisa memilih atau meneruskan kepemimpinan yang sudah ada. orang yang di pilih itu regenerasi bukan orang sembarangan atau orang yang jauh dari pemimpin, dalam pemilihan regenerasi pemimpin Musa sudah menentukan siapa yang menggantikan dia yaitu Yosua.

Yosua adalah pemimpin yang percaya penuh kepada Allah. Keberhasilan Yosua menjadi pemimpin disebabkan ia memiliki kepercayaan penuh kepada Allah. Penyertaan Allah dalam Yosua menjadi landasan kuat dalam hidupnya, hal ini terlihat pada saat dia mendampingi Musa. Dari sini bisa kita paham orang yang layak menjadi seorang generasi kepemimpinan itu adalah orang yang dekat sama Tuhan dan pemimpin yang ada. Bilangan 27:18-20. 18.Lalu TUHAN berfirman kepada Musa: "Ambillah Yosua bin Nun, seorang yang penuh roh, letakkanlah tanganmu atasnya, 19 suruhlah ia berdiri di depan imam Eleazar dan di depan segenap umat, lalu berikanlah kepadanya perintahmu di depan mata mereka itu 20.dan berilah dia sebagian dari kewibawaanmu, supaya segenap umat Israel mendengarkan dia.

Yosua termasuk pemimpin yang memiliki strategis perang dan berani menghadapi tantangan, ia mampu membangkitkan semangat dia juga tidak ceroboh dalam mengambil keputusan. Kepemimpinan Yosua memiliki watak yang sangat kuat berwibawa, dia memiliki iman dan keberanian yang sangat besar yang ditunjukan melalui kepemimpinan militernya dari serangan orang Amalek. Dalam kepemimpinan Musa untuk melahirgan seorang regenerasi pemimpin itu sudah benar atau tepat dia memilih Yosua mejadi pengganti kepemimpinanya untuk memimpin orang Israel.
Dalam kehidupan kita sehari hari regenerasi kepemimpinan itu juga perlu sekali di terapkan atau kita lakukan sehingga apa yang kita perbuat itu tidak berdiam diri akan tetapi ada yang melanjutkannya, maka dari itu seorang pemimpin baik atau sukses memimpin harus melahirkan pemimpin kembali.(Suandri Barus, Jurusan Teologi, Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan)


Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru