Kamis, 24 April 2025

Cara Hidup Daniel yang Perlu Diteladani

Redaksi - Selasa, 06 Juni 2023 13:33 WIB
11.439 view
Cara Hidup Daniel yang Perlu Diteladani
Foto: Ist/harianSIB.com
 Elta Krisdayanti Hia, Jurusan PAK, Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan
Oleh: Elta Krisdayanti Hia, Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan


Daniel, yang namanya berarti "Allah adalah Hakim(ku)," adalah tokoh utama dan penulis kitab dengan namanya ini. Kepenulisan oleh Daniel bukan hanya dinyatakan secara tegas dalam Dan 12:4, tetapi juga tersirat dengan banyak petunjuk riwayat hidupnya sendiri dalam pasal 7-12 (Dan 7:1-12:13). Yesus menghubungkan kitab ini dengan "nabi Daniel" (Mat 24:15) ketika mengutip Dan 9:27.

Kitab ini mencatat berbagai peristiwa dari penyerbuan pertama Nebukadnezar ke Yerusalem (tahun 605 SM) hingga tahun ketiga pemerintahan Koresy (tahun 536 SM); jadi latar belakang sejarah kitab ini ialah Babel selama 70 tahun pembuangan yang dinubuatkan oleh Yeremia (bd. Yer 25:11). Daniel adalah seorang remaja ketika peristiwa dalam pasal 1 (Dan 1:1-21) terjadi dan sudah mencapai akhir usia 80-an ketika menerima berbagai penglihatan dalam pasal 9-12 (Dan 9:1--12:13). Ia mungkin hidup sampai sekitar tahun 530 SM, menyelesaikan kitab ini dalam usia lanjutnya (bd. Yohanes dan kitab Wahyu). Para pengeritik modern yang menganggap kitab ini ditulis sekitar abad ke-2 SM dengan nama samaran Daniel telah berkesimpulan demikian lebih karena dibimbing praduga filsafat mereka dan bukan oleh fakta-fakta.

Pengetahuan kita tentang nabi Daniel ini diperoleh hampir sepenuhnya dari kitab ini (bd. Yeh 14:14,20). Daniel mungkin menjadi keturunan Raja Hizkia (bd. 2Raj 20:17-18; Yes 39:6-7); dia pasti berasal dari keluarga terdidik kalangan atas Yerusalem (Dan 1:3-6), karena Nebukadnezar pasti tidak akan memilih pemuda asing dari kalangan bawah untuk istananya (Dan 1:4,17). Daniel mungkin dijadikan sida-sida di Babel seperti kebiasaan ketika itu bagi pegawai laki-laki di istana (bd. Dan 1:3; 2Raj 20:18; Mat 19:12). Keberhasilan Daniel di Babel disebabkan oleh integritas kepribadian, karunia-karunia nubuat, dan campur tangan Allah yang mengakibatkan dia segera mendapat kenaikan pangkat kepada kedudukan penting dan penuh tanggung jawab (Dan 2:46-49; Dan 6:1-3).

Secara kronologis, Daniel termasuk salah satu nabi PL yang terakhir. Hanya Hagai, Zakharia, dan Maleakhi mengikutinya dalam aliran nubuat PL. Dia adalah rekan sezaman yang lebih muda dari Yeremia dan mungkin sama umurnya dengan Yehezkiel.
Daniel adalah salah seorang pemuda Yahudi yang dibuang ke Babel (Daniel 1:1-2,6). Pemberontakan bangsa Yehuda kepada Allah membuat mereka ditaklukkan oleh Raja Nebukadnezar dari Babel. Meskipun pemuda buangan, tetapi Daniel berasal dari keluarga bangsawan, sangat cerdas, dan berperawakan baik Kitab.

Daniel adalah salah satu itab dalam Alkitab yang memuat suatu "laporan aktivitas-aktivitas dan penglihatan-penglihatan Daniel, seorang Yahudi terhormat dalam pembuangan di Babel. Daniel juga salah satu nabi besar dengan kisah fenomenal yang tertulis di Alkitab Perjanjian Lama. Selain menarik, kisah hidup Nabi Daniel, juga kaya akan fakta dan makna penting.

Hal itu membuatnya terpilih (bersama Sadrakh, Mesakh, dan Abednego) untuk dididik agar bisa bekerja di istana. Selama masa pendidikan tersebut, Daniel dan ketiga temannya itu berkomitmen untuk memakan sayur-sayuran saja, bukan makanan raja, yang tidak halal menurut hukum Yahudi. Setelah diuji, ternyata mereka malah lebih sehat dan cerdas daripada semua pemuda lainnya. Alhasil, mereka pun memperoleh jabatan yang tinggi di Istana Babel.


-Daniel Menafsirkan Mimpi Raja Nebukadnezar
Tuhan mengaruniai Daniel dengan penglihatan, mimpi, dan kemampuan menafsirkan mimpi. Suatu hari Raja Nebukadnezar bermimpi yang cukup aneh, hingga tidak mampu mengingatnya.

Semua orang berilmu di Babel tidak mampu menjelaskan mimpi itu dan maknanya. Berkat karunia Tuhan, Daniel mampu menjelaskan dan menafsirkan mimpi tersebut tentang 5 kerajaan yang silih berganti menguasai dunia. Setelah itu, Daniel pun diangkat menjadi penguasa atas seluruh Babel di bawah Raja Nebukadnezar.


-Daniel Difitnah hingga Dibuang ke Gua Singa
Berkat anugerah Tuhan, karier Daniel terus meningkat dengan pesat, hingga menjadi salah 1 dari 3 pejabat tertinggi di bawah Raja Darius dari Media Persia, yang kala itu menaklukkan Babel. Namun, Daniel mendapat kepercayaan lebih dari pada 2 pejabat tersebut, hingga menimbulkan iri hati pada diri mereka. Daniel dimasukkan ke gua singa akibat melanggar larangan untuk menyembah dewa atau orang selain Raja Darius.

Daniel mengetahui penetapan larangan itu, tetapi dia tetap berdoa kepada Allah tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allah. Kehidupan doa Daniel bukan hanya pada permohonan tetapi juga disertai.

Ayat 21 dan 22 berkata : “..dan ketika ia(raja Darius) sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara sayu. Berkatalah ia kepada Daniel : Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kau sembah dengan TEKUN, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu? Lalu kata Daniel kepada raja : ‘Ya raja, kekallah hidupmu!’

Ini bukti bahwa Daniel mengasihi raja Darius, dia tidak menjawab dengan pelan juga (kurang semangat) tetapi Daniel menjawab dengan lantang. Daniel tidak dimakan oleh singa-singa itu karena ada malaikat Tuhan yang menjaganya bahkan ada SINGA dari Yehuda = Tuhan
Dengan ucapan syukur atau pujian kepada Allah. Hal inilah yang dilakukan daniel dalam kehidupannya meskipun tantangan dan kesukaran mengancam kehidupannya. Daniel tidak mau melakukan perbuatan yang tidak disukai Tuhan dan tidak mau melanggar perintah Tuhan karna ia percaya hanya Tuhan satu satunya yang bisa menyelamatkan dirinya dari kematian


-Menjabat di Istana sampai Kepulangan Orang Yehuda
Daniel masih menjabat di istana sampai awal pemerintahan Raja Koresh. Itu berarti ia menyaksikan kepulangan pertama orang Yahudi dari Babel ke Yerusalem (Ezra 1:1-11).


-Mendapatkan Banyak Penglihatan
Daniel layak disebut sebagai nabi (Matius 24:15), karena dikaruniai berbagai penglihatan tentang masa depan bangsa Yahudi dan akhir zaman dari bumi ini. Apa yang diceritakan dalam Kitab Daniel, mencatat segala peristiwa sejarah yang terjadi pada masa penyerangan Babel terhadap Yehuda di bawah pimpinan Raja Nebukadnezar hingga tahun ke-3 pemerintahan Raja Koresy.

Teladan yang dapat diperoleh dari injil Daniel 6 ayat 11-23 adalah rajin beribadah dan mengutamakan Allah dalam hidup kita. Allah harus kita dahulukan dibandingkan kepentingan lain. Alasan Daniel untuk tetap beribadah adalah kesetiaan kepada Allah harus lebih utama dari pada kesetiaan kepada raja.
Hal Yang perlu diteladani kepada Daniel.

Taat kepada Allah tekun berdoa Selalu berpihak kepada kebenaran dan selalu percaya kepada Tuhan, tidak sombong Daniel dapat setia kepada Tuhan karena ia memiliki disiplin spiritualitas kerja yang baik. Terus berusaha sampai mencapai hasilnya.

Ada beberapa ayat yg mendukung yang perlu kita ketahui dan ditekunin
Ayat 5-6 : DANIEL ADALAH ORANG SETIA Ingat banyak orang yang akan iri jika kita dipercaya untuk posisi yang luarbiasa, dan banyak orang ingin mencari-cari kesalahan-kesalahan kita Jadi di ayat 5 dikatakan : “Kemudian para pejabat tinggi dan wakil raja itu mencari alasan dakwaan terhadap Daniel dalam pemerintahan, tetapi mereka tidak mendapat alasan apapun atau sesuatu kesalahan, sebab IA SETIA dan tidak ada didapati sesuatu kelalaian atau sesuatu kesalahan padanya kecuali dalam hal ibadahnya kepada Allahnya!”

-Ayat 11-12 : DANIEL MENGENAL DAN MENGASIHI ALLAHNYA Jika TUHAN buka yang satu maka Dia akan menutup yang lainnya.. Ayat 11 dan 12 katakan : “Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, PERGILAH ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; TIGA KALI SEHARI IA BERLUTUT, BERDOA SERTA MEMUJI ALLAHNYA, seperti yang BIASA dilakukannya. Lalu orang-orang itu bergegas-gegas masuk dan mendapati Daniel sedang BERDOA dan BERMOHON kepada Allahnya.”
Ingat…Tuhanlah kehidupan tanpa Tuhan kita binasa. Daniel bisa aja bilang dengan Raja Darius kalau pejabat-pejabat tinngi lainnya iri dengan dia, tetapi Daniel memilih dengan cara lain dia mengadu kepada Allah. Daniel tidak mengandalkan Raja Darius tetapi Daniel mengandalkan Allah..

Ayat 21 dan 22 berkata : “..dan ketika ia(raja Darius) sampai dekat gua itu, berserulah ia kepada Daniel dengan suara sayu. Berkatalah ia kepada Daniel : Daniel, hamba Allah yang hidup, Allahmu yang kau sembah dengan TEKUN, telah sanggupkah Ia melepaskan engkau dari singa-singa itu? Lalu kata Daniel kepada raja : ‘Ya raja, kekallah hidupmu.

Allah harus kita dahulukan dibandingkan kepentingan lain. Alasan Daniel untuk tetap beribadah adalah kesetiaan kepada Allah harus lebih utama dari pada kesetiaan kepada raja.

Keistimewaan Daniel

Selain itu Daniel juga mempunyai sebuah keistimewaan dari ke-3 temannya: Hanaya, Misael dan Azarya, yaitu dianugerahi Allah pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.

Alkitab mencatat beberapa karakter istimewa Daniel, antara lain:

1. Bijaksana
Allah yang membuat Daniel menjadi bijaksana dengan memiliki kemampuan untuk menafsirkan mimpi (Daniel 1:17). Tercatat tiga mimpi yang dapat ditafsirkan dengan tepat berkat petunjuk dari Allah.

2. Berprinsip
Secara pribadi Daniel memiliki komitmen untuk hidup kudus di hadapan Allah karena Daniel mendapat kasih sayang Allah dalam bentuk pengetahuan dan kepandaian (Daniel 1:8-9). Daniel tidak menajiskan dirinya dengan berbagai pengaruh negatif yang merusak iman dan moral. Daniel tidak bercela (Daniel 1 ayat 4) karena itu tidak ada seorang yang dapat menemukan satu titik lemah dalam hidunya (Daniel 6:6)

3. Setia
Sekalipun Daniel berada di bawah ancaman hukuman, ia tetap setia kepada Allah. Maka tidak heran kalau Yehezkiel menyejajarkan Daniel dengan Ayub dan Nuh dalam hal kesetiaan. Secara sederhana, kesetiaan itu ditunjukan dengan tiga kali sehari ia berlutut, berdoa dan memuji Tuhan (Daniel 6:11).

4. Tekun

5. Berani Ada banyak bagian dalam Alkitab yang menceritakan tentang keberanian Daniel. Salah satunya adalah berani berkata benar (Daniel 5:17)

6. Menghargai kesempatan

7. Bertanggungjawab
Alkitab mencatat bahwa dalam setiap tugas yang diberikan kepada Daniel selalu dapat dikerjakan dengan teliti dan penuh tanggungjawab sehingga tidak didapati suatu kesalahan dalam tugas pemerintahan (Daniel 6:5)

8. Rendah Hati
Daniel tidak pernah mengagungkan potensi yang dimiliki tetapi menggunakannya bagi kemuliaan Allah dan kepentingan orang lain.

Kesimpulan :
Bila kita ingin menjadi seseorang yang berkarakter seperti Daniel, maka mulailah dengan menganggap dan menjadikan diri kita sebagai orang yang berharga di hadapan Allah. Jika kita tetap berharga di mata Allah, kita juga akan selalu berharga di mata sesama.( Elta Krisdayanti Hia, Jurusan PAK, Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan)





Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru