Jumat, 22 November 2024

Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan: "Gideon Diangkat Tuhan Menjadi Hakim" (Hakim - Hakim 6:1-34)

oleh: Billy Graham Nababan
Redaksi - Sabtu, 03 Juni 2023 12:06 WIB
1.298 view
Mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan: "Gideon Diangkat Tuhan Menjadi Hakim" (Hakim - Hakim 6:1-34)
Foto: Ist/harianSIB.com
Billy Graham Nababan, Prodi PAK, Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan
Gideon adalah Hakim yang diangkat Tuhan menjadi Hakim untuk menyelamatkan orang Israel dan juga cerita Hakim Gideon ini panjang juga dari hakim yang lain tetapi Tuhan Allah mau menyelamatkan orang Israel karena melakukan jahat dimata Tuhan maka Tuhan menyerahkan ke tangan orang Midian selama tujuh Tahun lamanya.(Hak 6:1) mereka takut kepada orang Midian yang begitu jahat kepada Orang Israel, karena mereka sangat takut bersembunyi di dalam gua-gua dan kubu-kubu dan maka berseru orang Israel kepada Tuhan untuk melepaskan dari tangan orang Midian maka Tuhan mengutus seorang Nabi tapi Tuhan berfirman Akulah TUHAN, Allahmu, maka janganlah kamu menyembah Allah orang Amori, yang negerinya kamu diami ini. Tetapi kamu tidak mendengarkan firman-Ku itu." (Hak. 6:10 TB), karena mereka menyembah orang allah amori maka keadaan semakin terpuruk karena mereka tidak mendengar suara Tuhan, tetapi Tuhan Allah selalu mendengarkan seruan orang Israel meskipun mereka menyimpang dari jalan Tuhan.

Malaikat Tuhan mengatakan kepada Gideon pada saat Gideon mengirik gandum di tempat orang Midian, “Malaikat TUHAN Allah menampakkan diri kepadanya dan berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN Allah menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani." (Hak. 6:12 TB) tetapi Gideon ragu ragu setelah Malaikat Tuhan mengatakan demikian. Karena Gideon suku Manasye paling terkecil dari orang Israel, dan juga ia masih muda dari keluarganya tetapi karena keraguannya Dia meminta pertanda tiga kali bahwasanya dia benar - benar di utus Tuhan untuk menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Midian.

Tuhan mau menyertai Gideon karena Tuhan mau mengutus Gideon.sebelum itu Tuhan menyertai Gideon ada yang harus di ada dimusnahkan atau ditinggalkan yaitu: “Pada malam itu juga TUHAN Allah berfirman kepadanya: "Ambillah seekor lembu jantan kepunyaan ayahmu, yakni lembu jantan yang kedua, berumur tujuh tahun, runtuhkanlah mezbah Baal kepunyaan ayahmu dan tebanglah tiang berhala yang di dekatnya.

Kemudian dirikanlah mezbah bagi TUHAN Allahmu, di atas kubu pertahanan ini dengan disusun baik, lalu ambillah lembu jantan yang kedua dan persembahkanlah korban bakaran dengan kayu tiang berhala yang akan kautebang itu." (Hak. 6:25-26 TB). Karena Tuhan tidak mau ada berhala ditengah-tengah keluarganya Gideon, makanya Tuhan menyuruh menghancur mezbah baal kepunyaan Ayahnya.dan Tuhan menyertai Gideon setelah menghancurkan berhaal punya ayahnya.

Maka Roh Tuhan menguasai dan memimpin Gideon untuk melawan orang Midian dan orang Amalek(Hak 6:34). ada poin kita yang bisa ambil:

1. Apa kita dapat dari Gideon setelah kita mempelajari dari kitab hakim - hakim 6:1-34. Bahwasanya Allah mau pakai kita mesikipun ada kekurangan kita selama kita mau taat kepada-Nya dan belajar maka Tuhan menyertai sama seperti Gideon yang terus mendengarkan suara Tuhan.

2. Bagaimana kita mau dipakai Tuhan kita harus menangalkan apa berhala di hidup kita maupun di keluarga kita karena Tuhan tidak mau ada yang berhaal dalam diri kita,karena Tuhan mau pakai kita untuk pekerjaan-Nya.

3. Tuhan sangat mengasihi kita sama seperti bangsa Israel mesikipun mereka jatuh ke dalam dosa berhala tetapi masih mau mendengarkan seruan orang Israel dan menjawab.seringkali kita menjauh dari Tuhan seakan akan Tuhan tidak lagi mengasihi kita padahal Tuhan Adalah kasih sangat panjang sabar dan penuh kasih.

4. Oleh karena dosa juga membuat kita menjadi menderita dan semakin terpuruk, maka dari sini belajar bahwa dosa membawa kita menderita. Untuk itu, mari kita mengikuti jalanNya Tuhan, karena bersama Tuhan tidak membuat menderita melainkan hidup kita semakin dipulihkan dan keadaan kita damai sejahtera.

Kesimpulan
Bahwasanya Tuhan tidak memandang kita bagaimana keadaan rupa kita selama kita mau diajari dan mau taat kepada Tuhan. oleh sebab itu Tuhan tidak pilih kasih dengan siapa pun. Dari sini belajar bahwa ketaatan membawa kita hidup yang tidak menderita dan juga hidup di dalam Tuhan membuat sukacita dan damai sejahtera dan juga membawa Kemenangan. (Billy Graham Nababan, Prodi PAK, Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan).



Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru