Oleh:Barita Jurianti Desi Agustina Simanjuntak
Nehemia adalah anak dari Hakhalya dari suku Yehuda. Leluhurnya/saudaranya tinggal di Yerusalem tetapi dia tinggal di Persia karena bertugas/bekerja di sana sebagai kepala juru minuman bagi raja Artahsasta yang juga menjadi hamba kepercayaan raja. Dimana Nehemia berarti orang yang sudah mapan dalam kehidupannya. Nehemia merupakan tokoh sejarah terpenting pasca-pembuangan orang-orang Yahudi.
Nehemia memiliki karakter seorang pemimpin yang tangguh, memiliki kepribadian yang berkualitas dan memiliki kepedulian yang tulus untuk kesejahteraan orang lain.
Apa bentuk kepedulian Nehemia terhadap bangsanya? Berikut akan dibahas:
1. Mengadu kepada Allah dengan menangis, berdoa dan berpuasa.
Ketika Nehemia mendengar kabar dari Hanani saudaranya laki-laki mengenai keadaan orang-orang Yahudi dan tembok Yerusalem yang melindungi yang telah dihancurkan oleh Nebukadnezar dan mereka sedang dalam keadaan menderita, maka Nehemia mencurahkan isi hatinya kepada Allah dan dia menangis, berdoa dan berpuasa selama 4 bulan (Nehemia 1:1; Nehemia 2:2) karena penderitaan yang dialami oleh umat Allah di Yerusalem dan Yehuda.
2. Meminta izin dari raja sekaligus resiko harus dihadapinya.
Dia memberanikan diri untuk pergi menghadap raja untuk minta izin dalam keadaan mukanya yang muram dan sedih karena mendengar keadaan Yerusalem yang sedang menderita (Nehemia 2:1-2). Dalam keberaniannya itu, Nehemia mendapat izin dan belas kasihan dari raja dan memperkenankan dia untuk pergi dengan mengatakan "Lalu bertanyalah raja kepada ku, sedang permaisuri duduk di sampingnya: Berapa lama engkau dalam perjalanan, dan bilakah engkau kembali?" (Nehemia 2:6). Raja mengatakan hal itu setelah Nehemia menjawab pertanyaan dari raja. Raja mendukung Nehemia bahkan menyuruh panglima untuk menyertai dia.
3. Sebagai seorang pemimpin yang berkualitas, dan memiliki iman yang kuat, Nehemia pun bertekad untuk memperbaiki kembali tembok itu. Dan Nehemia menggerakkan bangsanya untuk bekerja sama dalam pembangunan tembok Yerusalem.
Nehemia juga seorang yang takut akan Tuhan dan yang menaruh sepenuh harapannya kepada Allah. Ia berani mengambil keputusan dan tidak takut menghadapi bahaya.
Dalam kesimpulannya adalah Nehemia menunjukkan iman yang berkualitas dan tindakan kasihnya yang luar biasa dalam membangun kembali tembok Yerusalem dan menyelamatkan kota leluhurnya. Dan sebagai seorang pemimpin yang memiliki visi untuk bangsanya.
Pemimpin yang takut Tuhan, harus berani mengambil keputusan tanpa memikirkan resiko yang akan dialami. Dalam setiap tantangan dan rintangan yang kita alami dalam hidup, ada kalanya kita terlebih dahulu meminta izin petunjuk dari Tuhan dan melibatkan Tuhan dalam pekerjaan atau rencana yang akan kita lakukan. Sebagaimana seorang Nehemia yang bisa kita teladani. (Barita Jurianti Desi Agustina Simanjuntak, Prodi PAK, Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan).
Editor
: Bantors Sihombing