Jumat, 22 November 2024

Keberanian dan Kepercayaan Rahab Membantu Rencana Allah untuk Bangsa Israel (Yos 2:1-24)

Redaksi - Senin, 20 Maret 2023 12:42 WIB
1.583 view
Keberanian dan Kepercayaan Rahab Membantu Rencana Allah untuk Bangsa Israel (Yos 2:1-24)
Foto: Ist/harianSIB.com
Holisama Halawa, Jurusan Teologi Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan

Rahab adalah seorang wanita sundal yang berdosa dari latar belakang kafir yang mengakui Allah Israel sebabagai Allah yang sejati atas langit dan bumi (Yosua 2:10-11). Selain statusnya yang adalah perempuan sundal, Rahab juga adalah perempuan Kanaan. Diketahui bahwa Rahab memiliki rumah di kota Yerikho. Ia tinggal di atas tembok kota Yerikho. Dari keberadaannya di kota Yerikho ini saja dapat menujukkan bahwa ia adalah seorang perempuan dari bangsa Kanaan.
Jadi, apakah Rahab seorang pelacur, pembohong, yang berkhianat pada bangsa pagannya? Ya, dengan catatan bahwa kebohongan Rahab dan statusnya sebagai pelacur bakti (QEDESHAH) saat itu berada di luar kebenaran firman Allah. Apakah Rahab seorang saksi iman? Ya, firman Tuhan jelas berkata bahwa iman timbul karena pendengaran akan firman Allah. Rahab memang belum menerima pengajaran mengenai hukum-hukum Allah secara langsung melalui bangsa Israel tetapi imannya muncul setelah dia mendengar kabar bahwa kuat kuasa Allah, Allah Israel atas Mesir dan kedua pengintai raja orang Amori.
Dalam hal itu, kita tidak perlu fokus melihat bagaimana latar belakang Rahab yang sebenarnya. Tetapi yang menjadi fokus kita adalah bagaimana Allah memberi kepercayaan kepada Rahab dalam membantu bangsa Israel, Yang diperkenankan Allah menjadi pelindung yang handal. Tidak mengherankan jika di hadapan Tuhan, Rahab telah didentifikasikan sebagai nenek moyang dari Tuhan Yesus (bd. Matius 1:5), bahkan ia dimasukkan sebagai seorang tokoh iman diantara tokoh-tokoh lainya (bd. Ibrani 11:31). Di dalam kisah pengintai di Yerikho, Rahab berhasil memelihara dan melindungi kedua pengintai yang disuruh Yosua dengan dilakukannya sangat rahasia dan bijaksana (ay. 3-7).

1. Kebohongan Rahab (Yosua 2:5)
Kebohongan Rahab tidak membenarkan kebohongan oleh orang percaya PB dalam kasus-kasus tertentu (bd. Kel 20:16; Ul 5:20). Pada saat itu Rahab bukan anggota masyarakat perjannjian dan tidak terikat dengan hukum-hukum moral perjanjian. Kebohongan tidak pernah dibenarkan dalam Alkitab. tetapi hanya iman dan tindakanya (Ibr 11:31; Yak 2:25). Rahab telah berbohong tetapi Alkitab mencatat bahwa Yerikho jatuh dan hancur oleh karena kuasa Allah (ref. Ayt 6).

2. Iman dan kepercayaan Rahab (ayt. 8-11)
Iman Rahab kepada Allah (ayt 9; dan 11c). Aku tahu bahwa Tuhan telah memberikan negeri ini kepada bangsa Israel (ay. 9). Pengakuan dari mulut dan dalam hati Rahab: Allah bangsa Israel ialah Allah di langit di atas dan di bawah (11c). Karena iman Rahab ia tidak turut binasa, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik (Ibr 11:31). Penerimaan Rahab terhadap kedua pengintai merupakan wujud kepercayaan Rahab kepada Allah. Kepercayaan Rahab diwujudkan melalui kesetiaanya kepada umat Allah, dari menerima kedua pengintai sampai menolong mereka kabur dari Yerikho.

3. Pengorbanan dan keberanian Rahab (ayt 1-7).
Rahab melindungi kedua pengintai. Kata “melindungi” tidak terdapat di dalam ayat 2-7, bahkan tidak terdapat di keseluruhan Yosua 2. Tetapi, dari tindakan-tindakan Rahab di ayat 2-7 dapat dilihat bahwa Rahab sedang berusaha melindungi kedua pengintai dan tindakan Rahab merujuk kepercayaanya terhadap Allah. Ada tiga usaha Rahab untuk melindungi kedua pengintai: 1). Rahab menyembunyikan kedua pengintai (ay. 4a dan 6). 2). Rahab berbohong kepada utusan Raja (ay. 4b-5). 3). Rahab menolong kedua pengintai kabur (15-16).

4. Permintaan Rahab (ay. 12-13)
Rahab mengawali permintaannya dengan meminta kedua pengintai untuk bersumpah demi Tuhan. Rahab berharap supaya kedua pengintai bersumpah untuk berlaku ramah kepada keluarganya dan memberikan tanda yang dapat dipercaya. Jadi melalui permintaannya kepada kedua pengintai untuk bersumpah demi Tuhan dan menyelamatkan Rahab beserta keluarganya. Rahab sedang menujukkan menaruh kepercayaanya pada Tuhan dan umat-Nya. Sebelum meniggalkan rumah Rahab, kedua pengintai menyampaikan persyaratan akan perjanjian Rahab dan para pengintai serta konsekuensi jika melanggar persyaratan tersebut. Persyaratan pertama adalah Rahab harus mengikatkan tali kirmizi dari jendela rumahnya. Beberapa ahli menjadikan kain itu sebagai lambang darah Kristus yang membawa keselamatan. Persyaratan kedua, Rahab harus membawa semua kaum keluarganya kedalam rumahnya untuk mendapatkan perlindungan di sana (ay. 18b).

Dalam kesimpulanya adalah Rahab menujukkan iman dan tindakanya yang luar biasa dalam menyembunyikan dan menyelamatkan pengintai-pengintai Israel, bahwa ia menaruh sepenuhnya kepercayaanya kepada Tuhan Allah bangsa Israel. Tindakan-tindakan Rahab meliputi mulai dari ia menerima pengintai (ay. 1), melindungi kedua pengintai (ay. 2-7), pengakuanya (ay. 9-11), permintaan (ay. 12-13), menolong pengintai kabur (ay. 15-16), dan merespon serius dengan segera setiap perjanjiannya dengan kedua pengintai (ay. 17-21). Selain itu ada beberapa implikasi yang dapat perlu kita teladani, yaitu: iman kepercayaan tidak hanya melalui pengakuan dari mulut saja. Tetapi diwujudkan dengan tindakan dan ketaatan dalam melakukan Firman Tuhan. Keselamatan tidak diperuntukkan bagi pribadi, kelompok, atau suku dan budaya tertentu. Tetapi keselamatan berhak dinikmati semua orang yang percaya kepada Yesus Kristus.(Holisama Halawa, Jurusan Teologi Sekolah Tinggi Teologi Baptis Medan)


Editor
: Bantors Sihombing
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru