Jakarta (SIB) -Ibadah Hari Persekutuan Perempuan Gereja Asia (Asian Church Women's Conference) 2018 berlangsung hikmat di HKBP Resort Slipi, Jakarta Barat, Senin pagi (19/11).
Panitia penyelenggara Ibadah Hari Persekutuan Perempuan Gereja Asia (HPPGA) dipercayakan kepada Komisi Perempuan (Komper) PGIW DKI Jakarta Wilayah Sektor Barat yang diketuai oleh Dr Ir Serirama Butarbutar, SH, SE, MH, MSi.
Hadir juga dalam ibadah tersebut, antara lain Repelita Tambunan (Kepala Biro Perempuan dan Anak PGI), Pdt Wanti Sopaheluwakan STh, MA (MPH PGIW DKI Jakarta-Unsur Perempuan), Norry Mangindaan (Ketua Komper PGIW DKI Jakarta), Dra Elisabeth Ginting (Ketua Pelaksana ACWC) dan Pdt Debby Supit SKom, STh (Kabid Marturia KP PGIW DKI).
Prosesi ibadah dimulai dengan para perempuan yang mengenakan pakaian dari 19 negara yang tergabung dalam ACWC, termasuk Indonesia. Mereka membawa bendera kecil masing-masing negara untuk ditancapkan di sebuah pot di atas meja altar gereja. Liturgis dibawakan Pdt Merry K Pakpahan MSi, STh dan pemberitaan firman oleh Pdt Roostetty Lumban Tobing, STh.
Menariknya, khusus tata ibadah HPPGA dengan tema "Perbaharui Kami di Dalam-Mu" ini disiapkan Kelompok Kerja Perempuan Oikumenis, Dewan Gereja Nepal.
Dalam sambutan tertulisnya, Sekretaris Umum PGI Pdt Gomar Gultom mengutarakan tata ibadah HPPGA 2018 diharapkan dapat dipakai oleh Gereja-Gereja di Indonesia, baik anggota PGI maupun yang bukan anggota PGI. "Kami menghimbau kiranya perayaan HPPGA ini dapat diselenggarakan secara oikumenis, bersama dengan gereja lainnya untuk lebih mewujudkan persekutuan kita sebagai anggota tubuh Kristus yang satu," jelas dia.
Sementara Kepala Biro Perempuan dan Anak PGI Repelita Tambunan mengatakan, tahun ini, tepatnya 15 November 2018, Asian Church Women's Conference (ACWC) genap berusia 60 tahun. Biro Perempuan dan Anak-PGI mendorong gereja-gereja di Indonesia untuk bersama-sama dengan gereja lain di Asia merayakan HUT ke-60 ACWC ini dalam sebuah ibadah persekutuan. Perayaan HUT ke-50 ACWC saat itu ditandai dengan pemotongan nasi tumpeng.
"Kami mengimbau agar perayaan ini tidak hanya dihadiri oleh perempuan, tetapi merupakan ibadah yang dihadiri oleh semua jemaat, tua, muda, laki-laki dan perempuan. Kami juga mendorong agar perayaan ini dapat diadakan oleh masing-masing jemaat lainnya secara oikumenis," imbuh Repelita.
Sedangkan Ketua Komper PGI Wilayah Sektor Barat Dr Serirama Butarbutar, mengutarakan melalui tema HPPGA tahun ini mengajak semua perempuan untuk berperan dan mengupayakan perubahan dan pembaharuan di dalam gereja dan masyarakat.
"Melalui ibadah ini, kita diajak untuk menyambut dan melakukan perubahan di dalam Tuhan yang telah membaharui kita. Membangun dan mengusahakan perubahan adalah respon kita atas tawaran perdamaian itu. Kiranya kita semakin terdorong menjadi agen perubahan di gereja dan di lingkungan kita masing-masing," ujar Serirama, yang juga Ketua Konferensi Perempuan Hatopan HKBP ini.
"Dalam ibadah HPPGA ini juga kita mendoakan saudara-saudara kita di Nepal, terutama perempuan dan anak-anak yang dipaksa berimigrasi ke negara lain karena kemiskinan yang ekstrim dan terbatasnya kesempatan untuk bertahan hidup di tanah mereka," tambahnya. (J03/d)