Pematangsiantar (SIB)- Belum semua orang memahami pentingnya media dan informasi digital. Masih banyak yang tersandung bila ada majelis yang membaca firman Tuhan melalui handphone pada saat kebaktian. Karena itu, perlu juga majelis dan warga jemaat membaca etika dalam mempergunakan media komunikasi seperti “SMSâ€, “Facebookâ€, “Twitter†agar tidak menimbulkan dosa dalam pergaulan dan tindakan setiap hari.
Demikian khotbah Ephorus HKBP menyambut tahun baru 1 Januari 2014 yang dibacakan Praeses HKBP Distrik V Sumatera Timur, Pdt Viktor Sihotang STh pada ibadah menyambut tahun baru 1 Januari 2014 di Gereja HKBP, Jalan Gereja P Siantar Rabu (1/1) yang dihadiri lebih kurang 1500 warga jemaat HKBP P Siantar. Jangan mempergunakan media komunikasi sosial itu untuk menyakiti orang lain, terlebih memfitnah orang lain.
Tetapi, hendaklah media komunikasi itu dipergunakan untuk menuntun generasi muda, memberi nasehat dari firman Tuhan, agar memanfaatkan waktu melakukan pekerjaannya sesuai dengan kehendak Tuhan.
Gereja juga harus memberi perhatian kepada pemuda yang salah mempergunakan media komunikasi dan informasi sehingga mereka tidak melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya, atau menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tidak berguna. Semakin banyak pemuda yang hanya ber-SMS sehingga waktu yang sangat berharga berlalu begitu saja.
Disamping itu gereja agar semakin berhikmat berinteraksi dengan orang yang belum mengenal Kristus. Seperti telah dikemukakan sebelumnya kita harus memahami bahwa masyarakat majemuk dan komunitas multikultural pada zaman ini merupakan kekayaan dan kekuatan yang dikehendaki Tuhan sejak awal langit dan bumi diciptakan.
Karena itu, setiap orang Kristen perlu belajar mengenal orang lain di sekitar kita. Hendaknya hati kita tulus berinteraksi dengan mereka sebagai sesama yang dikasihi Tuhan.
Meskipun banyak orang yang membenci gereja Tuhan, tetapi tidak boleh memiliki niat jahat terhadap mereka, sebaiknya kita harus mendoakan agar Tuhan berbicara kepada mereka melalui “Roh Kudusâ€, sehingga mereka mengenal kasih Allah yang telah nyata di dalam Kristus Yesus yang mengorbankan hidupNya bagi dunia. Untuk itu kita harus terus memohon agar Tuhan membuka jalan pemberitaan Injil bagi mereka. Warga Huria Kristen Batak Protestan harus tetap menjaga harmoni dan hidup damai dengan mereka, ujar Pdt WTP Simarmata.
Dikatakan bahwa gereja itu dikumpulkan, dikuduskan, digembalakan dan diberkati Tuhan, bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk dunia. Inilah yang disebut dengan gereja untuk orang lain, “Church for the othersâ€, artinya gereja yang benar adalah gereja yang memberitakan firman Tuhan kepada dunia, sehingga orang lain terberkati bila bertemu dengan orang Kristen.
Itu juga yang hendak kita wujudkan pada tahun yang baru ini, mempersiapkan pemuda Huria Kristen Batak Protestan menjadi berkat, agar terwujud pemuda yang beriman teguh, tekun berdoa, saling percaya, saling menolong dalam mewujudkan kehendak Tuhan melalui kepintaran yang bersumber dari Tuhan dan hati yang teguh dalam kebenaran, ujarnya. (R-17/ r)