Jumat, 20 September 2024

Kenali Modus Penipuan QRIS Palsu: Begini Cara Melindungi Diri

Robert Banjarnahor - Sabtu, 03 Agustus 2024 17:17 WIB
461 view
Kenali Modus Penipuan QRIS Palsu: Begini Cara Melindungi Diri
Foto: freepik
Ilustrasi scan QRIS
Jakarta (harianSIB.com)
Penipuan melalui QRIS palsu memang menjadi salah satu modus yang semakin sering terjadi. Penipu dapat membuat kode QR yang seolah-olah milik pedagang asli, tetapi sebenarnya diarahkan ke rekening mereka sendiri.

Korban yang tidak waspada mungkin akan membayar melalui QR tersebut dan tanpa sadar mengirimkan uang kepada penipu.

" Platform QRIS dibangun dengan keamanan standar nasional dan mengacu pada praktik terbaik secara global, QRIS keamanannya itu tanggung jawab bersama ," ungkap Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta
dalam konferensi pers baru-baru ini, dilansir dari CNBC Indonesia.

Baca Juga:

Menurutnya, BI, ASPI (Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia) dan pelaku industri PJP (Perusahaan Jasa Penilai) selalu melakukan sosialisasi dan edukasi terkait keamanan transaksi QRIS kepada para merchant.

Untuk itu, peredaran QRIS palsu perlu ditanggulangi bersama. Ia memaparkan pedagang punya dua tanggung jawab untuk mencegah penipuan modus QRIS palsu.

Baca Juga:

Pertama, pedagang harus memastikan gambar QRIS untuk pembayaran selalu ada di dalam pengawasannya. Mereka juga harus mengawasi proses transaksi pembelian menggunakan QRIS, baik lewat scan gambar maupun mesin EDC.

Kedua, pedagang harus memeriksa status setiap pembayaran, antara lain, memastikan telah menerima notifikasi yang dikirim ke merchant.

Di sisi lain, Filianingsih menjelaskan, bahwa pembeli juga memiliki tanggung jawab dalam proses transaksi QRIS. Pembeli harus memastikan QRIS yang telah di-scan punya nama yang sama dengan merchant.

"Namanya benar, jangan misalnya yayasan apa, tetapi namanya toko onderdil. Tidak pas," jelasnya.

Ditegaskan Filianingsih, bahwa di BI dan ASPI, pihaknya selalu melakukan pengawasan terhadap PJP QRIS dan terhadap perlindungan konsumen. " Jadi itu tanggung jawab kita bersama," ujarnya.(*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
komentar
beritaTerbaru