Simalungun (harianSIB.com)
Permainan PSDS Deliserdang saat bertandang ke kandang Putra Simalungun Nusantara (PSN) FC di Kebun Marjandi, Simalungun, Sabtu (30/10/2021) kurang mampu mengontrol emosi. Sehingga PSDS hanya mampu mencuri satu gol yang diciptakan Putra Wulan Dara.
Jurnalis Koran SIB Jekson Turnip melaporkan dari lokasi kedua kesebelasan bermain sangat keras. Sampai-sampai wasit mengeluarkan dua kartu merah, satu untuk pemain untuk PSN FC dan satu untuk pemain PSDS. Juga ada beberap kartu kuning lainnya.
Hingga turun minum belum ada gol tercipta dari kedua kesebelasan. Serangan-serangan yang dilancarkan PSDS dari sisi sayap mampu dipatahkan pemain bertahan oleh PSN FC. Sehingga babak pertama kedudukan 0-0.
Memasuki babak kedua, PSDS merubah srategi dengan mengganti pemain. Stoper yang awalnya diisi Karbol dinaikkan menjadi gelandang bertahan. Sehingga serangan-serangan PSDS mulai terlihat.
Gol tunggal PSDS yang diciptakan Putra berawal dari kesalahan pemain bertahan PSN FC. Bola liar tidak mampu dikontrol stoper dan kiper PSN FC. Sehingga dengan mudah Putra menciptakan gol. Hingga pertandingan selesai 1-0 untuk PSDS.
Pelatih PSDS, Syahrial Effendi mengatakan kemenangan itu kurang memuaskan. Sebab anak-anak belum mampu mengontrol emosi. Dari awal main pemainnya disebut sudah terpancing emosi.
"Saya sampaikan ke anak-anak saat arahan turun minum tadi soal kontrol emosi. Kalau sudah terpancing emosi maka permainan mengontrol dan mengoper bola pasti tidak maksimal," kata Syahrial.
Senada disampaikan Manager PSDS Herman Sagita. Disebut permainan PSN FC untuk memancing emosional berhasil. Strategi demikian dalam pertandingan menurutnya merupakan taktis bermain.
Sementara Pelatih PSN FC, Legirin saat diwawancarai mengaku puas dengan permainan anak asuhnya mengunci serangan PSDS. Dimana rata-rata pemainnya merupakan dari PON Papua.
"Saya puas anak-anak bisa mengunci. Adapun gol kecolongan itu merupakan kurang komunikasi anak-anak dan hal itu biasa dalam pertandingan," kata Legirin.
Ditanya apa strateginya memang menerapkan agar bermain keras untuk mengunci permainan dan memancing emosi pemain PSDS, Legirin membantah hal tersebut. "Tidak ada seperti itu (memancing emosi). Kedua kesebelasan sudah bermain baik," tandasnya.(*)
Editor
: Bantors Sihombing