Medan (SIB)- Ketua Rapat Pendeta HKBP periode 2013-2017 Pdt DR Darwin Lumbantobing telah memastikan siap maju dalam pemilihan calon ephorus HKBP Periode 2016-2020. Pria kelahiran Kisaran, 22 Agustus 1956 itu mengusung visi dan misi, HKBP Menjadi Berkat Bagi Dunia.
Beredar informasi yang berkembang, Pdt Darwin mempunyai kans yang besar untuk menggantikan Ephorus Pdt WTP Simarmata. Alasannya adalah Pdt Darwin yang saat ini menduduki Ketua Rapat Pendeta HKBP, merupakan posisi yang sama diduduki Ephorus Pdt WTP Simarmata sebelum terpilih jadi Ephorus HKBP 2012-2016.
Namun, siapakah Pdt Darwin Lumbantobing itu?. Berikut profil singkatnya dalam rilis yang diterima SIB, Sabtu (10/9). Warga Jalan Sang Naualuh No 6 Pematangsiantar ini menyunting wanita batak bernama Mantasia Siahaan yang lahir pada 28 Februari 1960. Dari hasil pernikahannya, Pdt Darwin dianugrahi empat orang anak.
Anak pertama Pdt Darwin dan Martasia Siahaan bernama Izry Naomi Lumbantobing. Izry yang juga berprofesi sebagai dokter THT alumni USU ini telah dipersunting pria batak bernama Blessdova Hutabarat yang juga berprofesi dokter spesialis jantung. Dari hasil pernikahan mereka, Pdt Darwin telah memiliki dua orang cucu yang bernama Clarissa (8) dan Gie (5) Hutabarat.
Anak kedua Pdt Darwin adalah seorang Seorang Sarjana Teknik alumni Istitut Teknologi Bandung (ITB) bernama Adventus Wijaya Lumbantobing. Anak ketiganya juga seorang alumni ITB bernama Gracia Octaveni Lumbantobing dan yang terakhir adalah Nathan Polindo Lumbantobing, seorang anak muda yang telah menamatkan kuliah strata satu di Fakultas Komputer USU.
Pdt Darwin Lumbantobing sendiri diketahui menerima tahbisan sebagai pendeta pada 23 Oktober 1983 di Kota Padang Sidempuan. Ia juga tercatat sebagai alumni Sarjana Theologia (STh) dari Sekolah Tinggi Theologia (STT) HKBP di Pematangsiantar pada tahun 1981. Lalu menamatkan Master Theologi (MTh) dari STT Jakarta pada tahun 1991 dan Master Of Theology (Th.M) dari LSTC, kota Chicago USA pada tahun 1995. Ditahun 1999, pria yang hobbi menulis ini menyelesaikan disertasi dan akhirnya mendapat gelar Doctor Of Theology (Th.D) dari LSTC, Chicago USA dan dari STT Jakarta.
Setelah ditahbiskan, ia pun memulai pelayanan di HKBP Minas pada tahun 1982 hingga 1984. Lalu menjadi staff Sekjen HKBP pada 1984 hingga 1985. Selanjutnya kembali ia dipercaya menjadi staff, namun bukan staff sekjen, melainkan staff ephorus HKBP pada tahun 1985 hingga 1988. Menjadi dosen SGH di Sipaholon Taput pada 1990-1991 dan menjadi dosen di STT HKBP sejak tahun 1999 hingga sekarang. Tak hanya itu, ia juga pernah menjadi dosen di South East Graduate School Of Theologi di Philipine pada tahun 2000.
Di pendidikan informalnya, ia pernah berangkat ke South India pada tahun 1988 hingga 1989 mengunjungi United Theologi College. Lalu ke Jerman pada tahun 1992, mengikuti workshop ke CCA Hongkong pada tahun 1997, pada 2 hingga 17 November 2012 berangkat untuk sekolah informal ke Institute For Ecumenical Research Strausburg di Prancis, mengikuti LWF's Wittenberg Luitheran Center di Jerman dan terakhir sebagai member of Singapore Korean Church Mission Committee sejak tahun 2008 hingga 2013.
Dalam karya tulis yang dibuat pria yang pernah menjabat sebagai Ketua STT HKBP periode 2007 hingga 2011, ia telah menulis sebanyak 17 buku. Diantaranya seperti, Gerak Persekutuan Eskatologis yang terbit pada 2002, Berteologi dalam ilustrasi (2001). Lalu, Tegar dalam badai, teguh menciptakan damai-biografi, figur dan pandangan teologis Ompu i Ephorus Ds GHM Siahaan (2005).
Karyanya yang lain adalah buku berjudul Lam Tajom Dung Matolpa (2006), Teologi di pasar bebas (2007), Kasih itu gratis (2007), Merangkai Teologi Kehidupan (2008), Percikan teologi jubah hitam (2008), Fleksibelitas dan kontroversi adat batak toba (2010), Ngolu ni huria na mangolu (2011), Aha do Begu Ganjang, Ise do Parbegu Ganjang? (2012), Isu-Isu hangat dan terkini di HKBP (2013), Pokok-Pokok Pikiran Amandemen Aturan Peraturan HKBP Setelah Amandemen I (2014), Kita adalah satu dalam Kristus (2015), Teologi Ordinasi (2015), Gerejaku, Agamaku, Agamanya-Apa Bedanya? (2015) dan yang terakhir yang baru saja dilauncing pada bulan yang lalu berjudul, HKBP is HKBP - HKBP do HKBP.
Mengusung Visi HKBP menjadi berkat bagi dunia, Pdt Darwin Lumbantobing juga menyusun konsep dua pemikiran yakni internal dan eksternal. Dalam internal, ia menyiapkan program restrukturisasi pelayanan, mekanisme pengambilan keputusan dan mekanisme pelayanan di HKBP. Revitalisasi tugas pelayanan dibidang Koinonia, Marturia dan Diakonia yang mencakupi revitalisasi pelayanan, pembekalan, penajaman visi dan misi serta orientasi program. Jaminan sosial para pelayanan pada setiap bidang kehidupan seperti bidang kesehatan, pendidikan dan kebutuhan hidup standart. Konkritisasi pencapaian tujuan program di setiap bidang tugas panggilan dan pelayanan serta evaluasi tahunan terhadap setiap program pelayanan.
Program Pdt Darwin yang berhubungan keluar (eksternal) adalah menjawab kehadiran dan peranan HKBP sebagai berkat bagi gereja lain secara Oikumenis, sebagai berkat bagi agama-agama lain dan sebagai berkat bagi pemerintah NKRI dan bagi dunia. (A15/l)