Kamis, 22 Agustus 2024

Sejumlah Tokoh Masyarakat Taput Dukung TPL, Tingkatkan Ekonomi Masyarakat

Redaksi - Senin, 11 Desember 2023 22:35 WIB
429 view
Sejumlah Tokoh Masyarakat Taput Dukung TPL, Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
Foto Dok/TPL
WAWANCARA : Sejumlah tokoh masyarakat dari Kecamatan Parmonangan dan Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara saat diwawancarai wartawan terkait keberadaan PT TPL, di salah satu rumah makan di Siborongborong, Sabtu (9/12/2023). 
Humbahas (harianSIB.com)

Sejumlah tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama di Tapanuli Utara (Taput) menyatakan sangat mendukung keberadaan PT Toba Pulp Lestari (TPL) Tbk.

Menurut mereka, keberadaan perusahaan penghasil bubur kertas itu (pulp) itu sudah dapat menggerakkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Seperti yang disampaikan, salah seorang tokoh masyarakat Kecamatan Parmonangan, Darus Manalu. Menurut dia, semenjak TPL beraktifitas di Parmonangan, sudah banyak peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di daerah itu. Masyarakat yang dulunya tidak memiliki pekerjaan, kini sudah memiliki pekerjaan tetap dan bahkan dapat bermitra dengan TPL.

“Sebelum ada TPL hanya dua keluarga yang punya mobil di kampung kami. Tapi kini sudah banyak orang di sekitar perkebunan TPL yang mempunyai mobil bahkan alat berat,” kata Darus kepada sejumlah wartawan di Siborongborong, Sabtu (9/12/2023) lalu.

Lebih lanjut disampaikan, selain menyediakan lapangan pekerjaan, PT TPL selama ini juga sudah banyak menyerahkan bantuan kepada masyarakat Parmonangan, khususnya dalam bidang pertanian, infrastruktur dan pendidikan.

Menanggapi isu yang menyebut TPL sebagai penyebab banjir dan longsor di beberapa daerah, Darius mengatakan, isu tersebut tidak benar dan tidak berdasar.

“Selain itu kalau ada yang mengatakan eucalyptus itu penghisap air, kenyataannya perkebunan dan persawahan kami normal-normal saja selama puluhan tahun ini. Begitu pula irigasi air di desa kami tidak ada masalah,” kata Darus Manalu yang juga dikenal sebagai Wakil Ketua Lembaga Adat Dalihan Natolu (LADN) Taput itu.

Di tempat yang sama, salah seorang tokoh masyarakat Desa Pohan Jae, Kecamatan Siborongborong, Jimmi Simanjuntak, juga mengatakan, selama empat tahun bermitra dengan TPL sudah banyak bantuan yang terealisasi dalam upaya mendorong pertumbuhan perekonomian masyarakat di sekitar lahan konsesi TPL di desanya, termasuk bantuan membangun gereja dan sanitasi air minum.

Jimmi Simanjuntak berharap kepada masyarakat Tapanuli Utara tidak cepat terpengaruh atas isu miring yang tidak berdasar, karena keberadaan TPL itu untuk membangun.

“Masyarakat jangan cepat membuat keputusan yang salah. Apalagi soal isu banjir dan tanah longsor yang sudah jelas tidak ada kaitannya dengan TPL, karena jaraknya dengan lokasi longsor sangat jauh,” tegasnya seraya menghimbau agar pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Sumut segera melakukan penanaman pohon di sekitar tebing-tebing seputaran Danau Toba yang tampak gundul.

Tokoh masyarakat Pahae Jae lainnya, Morlan Simanjuntak bersama James Sianipar dan Osman Simanjuntak senada mengakui bahwa tanpa TPL tidak akan ada bantuan seperti yang telah diterima masyarakat saat ini.

“Yang pasti, masyarakat yang dekat dengan konsesi TPL, tidak ada masalah. Yang penting bagaimana kita bisa sependapat untuk kemajuan,” kata Morlan Simanjuntak.

Morlan Simanjuntak juga menyampaikan rasa prihatinnya atas musibah banjir dan longsor di beberapa daerah kawasan Danau Toba. Khusus longsor di Desa Siabalabal, Kecamatan Sipahutar, Tapanuli Utara, ditegaskannya, bahwa longsor tersebut tidak ada kaitannya dengan keberadaan lahan konsesi TPL di Desa Pohan Jae karena jaraknya yang sangat jauh. (**)



Editor
:
SHARE:
komentar
beritaTerbaru