Naypyitaw (SIB)
Otoritas junta Myanmar memberikan tanggapannya atas gempuran jet-jet tempur militer yang menewaskan sedikitnya 80 orang dalam konser musik di wilayah Kachin. Junta Myanmar membantah telah membombardir konser musik itu, namun menyebut pasukannya menyerang markas Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA).
Seperti dilansir Associated Press, Selasa (25/10), kantor informasi pemerintah militer Myanmar mengonfirmasi, pada Senin (24/10) tengah malam, soal adanya serangan terhadap apa yang disebutnya sebagai markas Brigadir ke-9 Tentara Kemerdekaan Kachin.
Disebutkan kantor informasi pemerintah militer Myanmar bahwa serangan itu merupakan 'operasi yang diperlukan' untuk merespons aksi-aksi 'teroris' yang dilakukan kelompok Kachin.
Namun kantor informasi pemerintah militer Myanmar membantah pihaknya telah menyerang sebuah konser di Kachin dan menyebut laporan banyaknya korban tewas sebagai 'rumor'.
Beberapa dekade terakhir, Myanmar dilanda rentetan pemberontakan oleh etnis-etnis minoritas setempat yang berupaya mendapatkan otonomi wilayah.
Kachin, yang merupakan nama negara bagian paling utara di Myanmar, juga merupakan salah satu kelompok pemberontak etnis yang kuat di Myanmar dan mampu memproduksi persenjataan sendiri.
Kachin diketahui menjalin aliansi dengan milisi bersenjata dari pasukan pro-demokrasi yang dibentuk tahun 2021 lalu di Myanmar bagian tengah untuk melawan junta militer usai kudeta dilancarkan.[br]
Serangan udara mematikan di wilayah Kachin terjadi pada Minggu (23/10) waktu setempat, saat perayaan 62 tahun berdirinya Organisasi Kemerdekaan Kachin (KIO), yang mencakup konser musik, digelar di pangkalan yang juga digunakan untuk latihan militer oleh Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) -- sayap militer KIO.
Pangkalan yang menjadi lokasi perayaan itu terletak di dekat desa Aung Bar Lay, kota Hpakant -- area pegunungan terpencil yang berjarak 950 kilometer sebelah utara Yangon, kota terbesar di Myanmar.
Juru bicara Asosiasi Seniman Kachin, yang tidak disebut namanya, menuturkan kepada Associated Press via telepon bahwa sedikitnya 80 orang tewas dan sekitar 100 orang lainnya mengalami luka-luka.
Laporan outlet media lokal, Kachin News Group, menyebut pencarian awal di lokasi kejadian menemukan 58 jenazah dan pasukan keamanan pemerintah Myanmar menghalangi para korban luka untuk dirawat di rumah-rumah sakit setempat.
Kachin News Group dalam laporan terbaru menyebut lebih dari 20 jenazah lainnya ditemukan di lokasi kejadian, sehingga korban tewas kini mencapai 80 orang.
Para korban tewas dilaporkan mencakup para pejabat dan tentara Kachin, juga musisi serta pemilik bisnis tambang giok dan para warga sipil. Disebutkan juru bicara Asosiasi Seniman Kachin bahwa sedikitnya 10 tamu penting (VIP) dari militer dan kalangan pengusaha duduk di bagian depan panggung konser saat serangan udara terjadi. (detikcom/a)