Jumat, 18 Oktober 2024

Sulit Dapat Chip, Produksi Ponsel Samsung Terancam Berkurang

Redaksi - Kamis, 25 Maret 2021 14:16 WIB
439 view
Sulit Dapat Chip, Produksi Ponsel Samsung Terancam Berkurang
(dok. Samsung)
Ilustrasi. Samsung terancam kurangi produksi ponsel low-end dan menengah akibat kelangkaan chip Qualcomm 
Produksi ponsel Samsung terancam berkurang akibat kelangkaan chipset Qualcomm yang digunakan sebagai otak smartphone pabrikan asal Korea Selatan itu.

Sumber pertama Reuters menyebut kelangkaan ini diperkirakan akan menghantam smartphone Samsung kelas menengah dan low-end.

Sementara sumber kedua juga mengatakan terjadi kesulitan mendapat pasokan Snapdragon 888. Tapi, ia tak menyebut apakah kelangkaan ini akan berpengaruh pada pasokan ponsel kelas premium Samsung.

Qualcomm dilaporkan tengah kesulitan memenuhi permintaan untuk produksi chip yang digunakan di smartphone Samsung hingga Xiaomi.

Kesulitan ini terkait dengan kelangkaan chip yang sebelumnya menimpa industri otomotif, seperti disebutkan dua sumber Reuters.

Kelangkaan chip ini terjadi karena Qualcomm kesulitan mendapat pasokan salah satu subkomponen yang digunakan di chip mereka.

Samsung menjadi salah satu produsen ponsel yang merasakan kelangkaan chip ini, seperti disebutkan dua pemasok untuk pabrik ponsel terbesar dunia itu.

Juru bicara Samsung menolak berkomentar terkait hal ini. Sementara juru bicara Qualcomm merujuk pada komentar publik oleh salah satu eksekutif mereka kalau mereka optimis bisa memenuhi target fiskal pada kuartal dua.

Terpisah, eksekutif senior sejumlah pemanufaktur ternama untuk beberapa merek besar juga menyatakan mengalami kesulitan mendapat pasokan sejumlah komponen dari Qualcomm. Sehingga, mereka akan memotong pengapalan tahun ini.

Bulan lalu, Lu Weibing, Vice President Xiaomi juga mengeluhkan kesulitan chipset ini.

"Bukan cuma langka, ini sangat langka," tulisnya di laman Weibo.

Permintaan chipset Qualcomm meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Kenaikan permintaan terjadi akibat para produsen ponsel Android ini berlomba mengisi ceruk pasar yang ditinggalkan oleh Huawei. Penjualan Huawei menyusut akibat sanksi Amerika Serikat. (CNNI/d)

Sumber
: Hariansib.com edisi cetak
SHARE:
komentar
beritaTerbaru