Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 02 Juli 2025

Perampok Selangkah di Depan Polisi?

- Minggu, 09 Maret 2014 12:29 WIB
764 view
 Perampok Selangkah di Depan Polisi?
RASA aman bagi warga Kota Medan menjadi barang yang sangat langka saat ini. Ancaman akan jambret, rampok di malam hari, bahkan di siang bolong bukan hal yang asing lagi di Kota Medan. Fenomena yang sama terjadi di beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, dan juga Makasar. Mengapa di kota-kota besar seiring perkembangan kota menuju megapolitan sering terjadi berbagai kasus kriminal? Siapa yang paling bertanggung jawab atas berbagai perampokan ini?

Saat ini tren sasaran perampokan yang paling sadis adalah toko emas. Toko emas jadi sasaran utama para perampok karena punya nominal yang sangat tinggi. Di Kota Medan saja sudah tiga kali perampokan toko emas di siang bolong. Motifnya sama, pura-pura sebagai pembeli dan dengan sengaja menodongkan senjata api. Perampokan ini sukses dan gerak  mereka luar biasa cepat dan sampai saat ini masih dalam pengejaran. Bahkan sampai hari ini Polresta Medan belum berhasil menangkap para perampok emas ini.

Strategi apa yang bisa diupayakan untuk menjaga keamanan di Kota Medan sehingga aktivitas bisnis masyarakat, mulai dari usaha besar sampai usaha kecil berlangsung dengan aman? Sementara kita sudah tahu semua bahwa salah satu pra syarat utama melanjutkan aktivitas bisnis dan aktivitas lainnya adalah rasa aman. Polisi seringkali jadi sorotan ketika rasa aman masyarakat mulai terusik. Hal ini adalah wajar karena Polisi menjadi aparat yang ditugaskan khusus, dan dibiayai  negara untuk menciptakan rasa aman di negara ini.

Kota Medan sebagai kota yang berbenah  sebagai pusat bisnis, pusat perdagangan, pusat pariwisata, pusat budaya dan pusat pendidikan,  tentu butuh rasa aman agar bisa melakukan pembangunan dengan baik. Upaya menjadi pusat berbagai hal hanyalah cita-cita yang sia-sia jika tidak diukung oleh keamanan kota. Pra syarat utama membangun sebuah bangsa adalah rasa aman.

Kegagalan negara-negara Afrika dalam pembangunannya disebabkan tidak ada rasa aman . Akibatnya, siapapun investor akan ketakutan masuk ke negara  di kawasan Afrika karena tiap hari dilanda perang saudara. Apakah karena latar belakang ekonomi dan politik. Kegagalan pembangunan di negara-negara kawasan Afrika utamanya akibat sering larut dalam berbagai konflik. 

Kita mendorong dan mengharapkan rasa aman bagi warga Kota Medan merupakan kebutuhan bagi semua warga. Apa yang dilakukan oleh Polresta  Medan merupakan pekerjaan khusus Kapolresta Kota Medan. Berbagai program dasar harus disinergikan dengan masyarakat. Dengan demikian ada upaya penciptaan rasa aman bagi masyarakat dengan melibatkan masyarakat.

Ini sangat penting karena warga juga kalau diajak berpartisipasi dalam menciptakan rasa nyaman dan aman pasti mau karena ini menyangkut kepentingan bersama. Kita harapkan Polresta Kota Medan punya strategi khusus lagi dalam menciptakan rasa aman. Perampokan  toko emas di Kota Medan terjadi karena si perampok merasa bisa lolos. Atau perampok berkalkulasi bahwa situasi bisa mereka kendalikan. Artinya, perampok emas selangkah lebih maju dari aparat kepolisian. Mari mendukung Polresta Kota Medan mengejar para perampok toko emas ini agar ke depan jangan lagi melakukan aksinya.

Efek jera perlu dibuat dengan cara mempersempit ruang gerak bagi perampok emas atau perampok lainnya. Untuk itu aparat Polresta Kota Medan harus bekerja lebih baik lagi sebagai upaya menciptakan rasa nyaman dan aman bagi semua warga Kota Medan. Percuma rasanya Kota Medan menuju Kota metropolitan yang religius jika rasa aman dan nyaman saja merupakan kebutuhan yang sangat langka. Rasa aman dan nyaman itu pra syarat utama menuju Kota Medan sebagai kota megapolitan yang sesungguhnya. (#)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru