Selasa, 21 Januari 2025

SMAN 1 Doloksanggul Gelar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Sahat M. Sihite - Kamis, 09 Mei 2024 08:02 WIB
1.485 view
SMAN 1 Doloksanggul Gelar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Foto: Dok/Sahat M Sihite
Kacabdis Pendidikan Wilayah IX, Alfred Silalahi (kemeja putih), didampingi Kepala SMAN 1 Doloksanggul, Panutur Simorangkir dalam acara Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, di Lapangan SMAN 1 Doloksanggul, Rabu (8/5/2024).
Humbahas (harianSIB.com)

Menyukseskan program Merdeka Belajar, SMAN 1 Doloksanggul mengadakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), di lapangan SMAN 1 Doloksanggul, Rabu (8/5/2024).

Kegiatan itu mengangkat tema "Parbue Di Basta Naso Marlaok Bota" dan subtema "Ingot ma di hata, jala unang lupa di tona agar adat terjaga, budaya terpelihara dan hidup bermartabat tujuannya".

Baca Juga:

Kepala Cabang Dinas (Kacabdis) Pendidikan Wilayah IX Sumatera Utara, Alfred Silalahi, yang membuka kegiatan ini, mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan kepala sekolah dan jajarannya dengan anggaran terbatas.

"Istilah P5 barangkali mengingatkan sebagian orang pada Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) di masa Orde Baru. Namun program P5 sangat berbeda," katanya.

Baca Juga:

Alfred menjelaskan, P5 merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka mengajak siswa untuk aktif terlibat dalam berbagai kegiatan proyek ko-kurikuler (menunjang mata pelajaran utama).

Dalam program P5, lanjutnya, siswa tidak diajari nilai-nilai Pancasila secara mentah tetapi didorong untuk menangani isu-isu yang relevan di lingkungan mereka.

"Pelajar Pancasila yaitu pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila, maka sangat penting untuk siswa mempelajari hal-hal di luar kelas yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari," kata Alfred.


Pagelaran budaya Batak Toba dalam acara pesta pamasumasuon oleh siswa dalam acara Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, di Lapangan SMAN 1 Doloksanggul, Rabu (8/5/2024). (Foto: Dok/Sahat M Sihite)

Bersama Alfred Silalahi, hadir juga Doharta Hutabarat selaku Kasi SMA dan PK untuk Cabang Dinas Wilayah IX.
Keduanya antusias mengikuti rangkaian kegiatan, bahkan ikut sebagai ale-ale (teman) untuk masuk pada rangkaian simulasi pesta unjuk.

Sementara itu, Kepala SMAN 1 Doloksanggul, Panutur Simorangkir mengatakan, ada tujuh tema dari P5, salah satunya kegiatan yang digelar kearifan lokal.

Panutur menjelaskan, proyek inovatif ini bertujuan memperkuat profil pelajar Pancasila untuk melestarikan budaya yang ada di Indonesia, khususnya budaya Batak Toba.

Proyek ini diinisiasi sekolah sebagai upaya membentuk generasi muda yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai Pancasila dan berperan aktif dalam menjaga kelestarian budaya Batak Toba.

"P5 ini merupakan bagian pelaksanaan mata pelajaran Kurikulum Merdeka, yaitu Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Harapannya dapat pembinaan dan membentuk karakter para siswa yang mencerminkan nilai luhur Pancasila," ucap Panutur.

Siswa SMAN 1 Doloksanggul mengadakan selebrasi, sebagai puncak acara yang merupakan implementasi atas ide-ide atau inovasi yang dikembangkan siswa dengan menampilkan acara adat Batak Toba "Acara Pesta Unjuk". Panutur sangat bersyukur karena didampingi guru yang militan dalam membimbing anak didik. "Karena para guru itu aku kuat," ucap Panutur.

Menurut Panutur, acara pesta unjuk tersebut merupakan salah satu budaya Batak Toba yang harus ditanamkan pada diri siswa, agar tetap lestari dan tidak musnah terimbas zaman modern.

Kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menumbuhkembangkan karakter siswa SMAN 1 Doloksanggul karena peragaan ini merepresentasikan apa yang telah didapatkan oleh siswa ketika mereka mengadakan penelitian pembelajaran tentang budaya lokal maupun budaya yang ada di seluruh Indonesia.

Sementara itu, menurut Esbon Hutagalung, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum, antusias orang tua sangat di luar ekspektasi.

"Kita sangat mengapresiasi kehadiran orang tua. Mereka antusias. Bahkan ikut sampai akhir. Komite sekolah juga hadir dan memberi penjelasan di ujung kegiatan," kata Esbon.

Menurut Fanny B Rajagukguk, yang berperan sebagai koordinator P5, kesuksesan P5 karena adanya kolaborasi guru dan siswa dengan persiapan selama dua bulan. P5 memperlihatkan kerja sama antara guru dan siswa dalam rancangan yang kreatif, inovatif, memfasilitasi dan melakukan asesmen pada proses maupun hasil P5. (**)


Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru