Medan (SIB)- Plt Gubsu Ir H Tengku Erry Nuradi MSi menyambut Tim Ekspedisi Kapsul Waktu 2085, Sabtu (26/9) di halaman Kantor Gubsu. Pada kesempatan itu Erry menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan panitia 70 tahun Indonesia Merdeka sekaligus menyatakan bahwa Pemprovsu siap mendukung program pemerintah.
Hadir pada kesempatan itu mewakili Ketua Tim Ekpedisi Kapsul Waktu Djabidi Ritonga, Koordinator Nasional Gerakan 70 Tahun Indonesia Merdeka Jay Wijayanto, FKPD Provsu, Kombes Pol Hery Subiansori mewakili Kapolda Sumut, para kepala SKPD di lingkungan Pemprovsu, LVRI Sumut, tokoh etnis dan tokoh masyarakat Sumut serta Koordinator Daerah Sumut Gerakan 70 Tahun Indonesia Merdeka Darwis Nasution, para pengurus Ekspedisi Kapsul 2085 baik nasional maupun daerah.
Dalam sambutannya Plt Gubsu mengungkapkan beberapa harapan yang dirangkum menjadi 7 harapan anak bangsa di Sumut. Harapan itu nantinya dapat terwujud dalam waktu yang tidak lama. “Tidak harus menunggu 70 tahun, diharapkan dalam waktu tidak terlalu lama harapan-harapan tersebut dapat segera diwujudkan,†ujar Plt Gubsu.
Menurutnya, untuk menunggu Sumut bersih dari korupsi dan nepotisme (KKN) tidak perlu sampai 70 tahun ke depan karena terlalu lama. Demikian pula dengan harapan seperti pembangunan di bidang infrastruktur.
Dia mengatakan saat ini Sumut telah melaksanakan pembangunan di bidang infrastruktur seperti pembangunan jalan tol Medan-Binjai dan Medan–Tebing Tinggi yang direncanakan selesai sebelum 2017. Belum lagi soal perpanjangan jalur kereta api dari perbatasan Aceh dan perbatasan Riau yang saat ini diharapkan selesai dalam waktu dekat.
Dia juga menyebutkan saat ini Sumut sedang melaksanakan pembangunan bendungan irigasi di berbagai tempat. "Begitu juga di bidang pariwisata, seperti diketahui bahwa di Sumut banyak potensi-potensi pariwisata yang dapat dikembangkan sehingga dapat menyaingi potensi pariwisataan negara lain. “Banyak sekali tempat-tempat di Sumut yang menjadi kekuatan potensi pariwisata Sumut,†sebutnya.
Sementara Koordinator Panitia Nasional Gerakan 70 Tahun Indonesia Merdeka Jay Wijayanto mengatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang berani memberi ruang yang seluas-luasnya bagi anak bangsa untuk bermimpi. "Anak bangsa yang kuat adalah anak bangsa yang berani mengajukan mimpi-mimpinya. Karena Indonesia didirikan oleh pendirinya yang berani bermimpi, bersikap, menjalankan dan merealisasikan mimpinya," ujarnya.
Ekpedisi Kapsul Waktu 2015-2085 menurut Jay adalah upaya-upaya untuk menggali mimpi-mimpi anak bangsa dari Sabang sampai Merauke dan akan disimpan dan disemayamkan di Merauke dan dibuka pada tahun 2085. “Pada tahun 2085 anak-anak bangsa akan melihat apa yang dipikirkan dan dibayangkan anak-anak bangsa pada tahun ini untuk Indonesia, bertumbuh pada masa-masa yang akan datang,†ujarnya.
Medan atau Sumut, katanya, adalah kota kedua setelah Banda Aceh. Kemudian, ekspedisi akan berlanjut ke seluruh provinsi di Indonesia, yaitu ke 34 provinsi untuk mendapatkan harapan-harapan dari seluruh provinsi. "Semuanya nanti digabungkan dan merupakan sebuah mimpi nasional," katanya.
Kegiatan ini untuk membangun kebersamaan, kerja keras dan membangun gotong royong untuk mewujudkan mimpi-mimpi dari provinsi Sumut. “Mudahan-mudahan kegiatan ini menjadi tolok ukur kita bersama untuk mewujudkan mimpi-mimpi anak bangsa di Sumut,†katanya.
Masih menurut Jay, sebuah mimpi adalah sebuah tujuan. Mimpi tidak akan terwujud apabila tidak dilaksanakan dan dilakukan upaya-upaya untuk melaksanakannya. “Mulai hari ini kita akan menyebarkan semangat optimis untuk menatap Indonesia lebih baik,†tutupnya.
Sebelumnya Koordinator Daerah Sumut Gerakan 70 Tahun Indonesia Merdeka Darwis Nasution mengatakan 7 harapan yang tertulis adalah mewakili harapan Sumut berfokus bagi kepentingan anak bangsa di Sumut. Ke-7 bunyi harapan masyarakat Sumut yang dibacakan pelajar dan diikuti oleh para pelajar di belakangnya menggunakan pakaian adat yakni, 1. Indonesia umumnya dan Sumut khususnya bersih dari korupsi di tahun 2085, 2. Pendidikan gratis dan kesejahteraan guru direalisasikan, 3. Meningkatkan aksesbilitas yang diperlukan masyarakat khususnya petani dan infrastruktur yang memadai di Sumut, 4.
Mengembangkan ekonomi terpadu sesuai dengan potensi di Sumut dengan mempertimbangkan hak-hak konsumen, 5. Pemimpin harus mampu sambung raga dan sambung rasa, warga Sumut bisa menjadi Presiden Republik Indonesia, 6. Pariwisata Sumut menjadi pariwisata dunia, dengan menciptakan wisata kota dan 7. NKRI utuh sampai akhir zaman, NKRI harga mati.
(A14/f)