Medan (SIB)
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Sumatera Utara (SU) Ps Andy Manik SE STh meminta pemerintah lebih selektif memberi bantuan. Cara itu untuk menekan penerima bantuan ‘siluman’. Bersamaan dengan hal dimaksud, pemerintah diharap membimbing masyarakat untuk mengurangi ketergantungan pada bantuan sosial (Bansos).
Penegasan itu disampaikannya di jeda pembagian bahan makanan yang diadakan MUKI Se-SU dengan tuan rumah MUKI Medan bekerja sama dengan Yon Arhanudse 11/BS Ki-Baterai Meriam A Medan dan GSJA CWS Gatot Subroto Medan, Jumat (5/6). “Cara mengurangi ketergantungan, bimbing untuk mandiri. Misalnya, untuk kelompok pemulung, dicarikan pasar penerima daur ulang,†tegasnya didampingi Ketua M UKI Medan Boydo HK Panjaitan, Danki-Baterai Meriam A Medan Yon Arhanudse 11/BS Mhd Fian WS THan, Ketua Panitia Pembagian Sembako MUKI Deddy Mauritz Simanjuntak dan Gembala GSJA CWS Gatot Subroto Pdt Daniel Yakub.
PS Andy Manik berharap, ke depan pemerintah lebih teliti dalam mendaftar pribadi atau kepala keluarga (KK) penerima bantuan apapun jenisnya. Temuan di lapangan, ujarnya, banyak penerima bantuan yang tak layak dikategorikan sebagai penerima. “MUKI SU tidak mengeritik, tapi meminta kiranya lebih njelimet dan transparan dengan melibatkan warga atau pimpinan informal. Yang penting, mencek ulang daftar calon penerima,†tambahnya.
Seterusnya, dengan cara membimbing warga untuk mandiri secara ekonomi, bakal ketahuan siapa-siapa penerima bantuan ‘siluman’ tersebut. “Apalagi pemerintah sudah menyusun program mengurangi jatah bantuan sosial demi menghindari ketergantungan. Jika sebagian warga menjadi tergantung pada bantuan, apakah mau menciptakan anggota masyarakat ‘pengemis’ yang berujung pada pemalas,†sebutnya.
Ia mengapresiasi langkah pemerintah yang berencana memberi bantuan hingga Desember 2020. “Dana yang tak sedikit, hendaknya sangat bermanfaat bagi masyarakat. Tak sekadar untuk kebutuhan fisik, tapi juga pembinaan mental,†paparnya.
Mengenai langkah menuju new normal, Ps Andy Manik mengatakan pihaknya mengikuti arahan pemerintah dan anjuran gereja.
“Bagaimanapun MUKI itu bagian dari gereja. Pihak gereja sesuai daerahnya tahu persis kondisi di lapangan,†tegasnya.
Tentang bantuan dari MUKI SU, Ps Andy Manik mengatakan pihaknya benar-benar selektif mendistribusikan bantuan. Yan
g berhak menerima adalah warga yang benar-benar terdampak karena pandemi Covid-19. “Tim yang dipimpin Deddy Maurizt Simanjuntak survei dan langsung bertemu dengan calon penerima,†sebutnya.
MUKI SU sudah berulang melakukan pembagian bahan makanan pada warga, tanpa melihat latar belakang kepercayaan. “Yang penting bangsa Indonesia, minimal dibuktikan dari tempatnya bermukim,†tutup Ps Andy Manik. (R10/f)