Medan (SIB)-Sekretaris Lembaga Analisis Studi Elang Rajawali (Laser), Bobby Hanriady Sitompul mengatakan saat ini para mahasiswa tidak menginginkan sistem demokrasi Indonesia kembali ke sistem Orde Baru. Sebagai mahasiswa mereka mengkhawatirkan ada sekolompok orang yang mau mengubah sistem demokrasi yang sudah berjalan baik di masa Presiden Joko Widodo.
Demikian dikatakan Bobby usai Pentas Seni Napak Tilas Reformasi yang digelar Laser di Taman Budaya Medan, Sabtu (30/3).
Dalam acara napak tilas reformasi ini, mahasiswa maupun generasi muda dari 10 organisasi/komunitas seni baik eksternal maupun internal kampus di Medan tampil secara bergantian untuk penampilan teatrikal mereka mulai dari baca puisi, monolog, bermain musik dan ditutup dengan penampilan teater berjudul "Democrazy" yang dibawakan Sanggar Seni Seroja. Tak hanya mahasiswa Medan, sastrawan dari Sumut seperti Idris Pasaribu dan lainnya juga ikut tampil dengan orasi budayanya.
"Sistem demokrasi saat ini di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo sudah berkembang dengan baik dan semakin subur, masyarakat sangat bebas menyampaikan pendapat di muka umum. Kami tidak ingin lagi sistem seperti ini kembali lagi ke Orde Baru," kata Bobby.
Diharapkannya, melalui Pentas Seni dan Budaya Napak Tilas Reformasi tersebut, tergambarkan bagaimana mahasiswa di era Orde Baru berjuang untuk mewujudkan reformasi di 1998. "Sangat banyak rintangan yang dihadapi para mahasiswa saat itu untuk memerjuangkan reformasi di tahun 1998," kata Bobby.
Bukan hanya itu, kegiatan ini juga menjadi pembelajaran bagi mahasiswa era tahun 2000-an atau generasi muda yang belum mengetahui era Orde Baru, yang banyak rintangan yang dihadapi para mahasiswa dalam mewujudkan reformasi.
"Mayoritas yang hadir di sini adalah mahasiswa yang lahir setelah reformasi. Semoga dari acara ini mereka tahu bagaimana Orde Baru saat itu yang semuanya dibungkam," katanya.
Bobby juga berharap generasi muda saat ini dapat menentukan sikapnya pada tahun politik ini, dimana dapat menentukan pilihan untuk memilih pemimpin yang terbaik, supaya tidak kembali lagi ke masa lampau yakni orde baru, dimana suara atau menyampaikan pendapat pada masa itu tidak bebas.
Di era pemerintahan Joko Widodo saat ini, ungkap Bobby, demokrasi sudah cukup terbuka, orang-orang bisa memberikan pendapatnya, mengkounter pendapat orang lain, mengkritik pemerintah dengan cara baik tidak dengan hoax, tidak dibungkam cara berfikirnya, malah dirangkul untuk membantu pemerintah supaya pekerjaan pemerintah semakin lancar.
Hal yang sama juga diungkapkan Imam, Sutradara dari teater yang berjudul "Democrazy". Ia menyampaikan dari teater yang mereka mainkan terlihat bahwa orde baru sangat kejam. "Pesannya jangan sampai demokrasi kita dirusak lagi. Apalagi sekarang banyak orang yang menjilat ludahnya sendiri demi mencari kekuasaan," kata Imam dari Sanggar Seni Seroja. (A11/c)