Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Rabu, 02 Juli 2025

Dedek Arifandi Penderita Kaki Bengkak di Seibamban Butuh Uluran Tangan

- Minggu, 17 Februari 2019 16:03 WIB
576 view
Dedek Arifandi Penderita Kaki Bengkak di Seibamban Butuh Uluran Tangan
SIB/Rimpun H Sihombing
BENGKAK : Kasman didampingi istri saat menunjukkan kondisi kaki Dedek yang mengalami pembengkakan, Kamis (14/2) di rumahnya di Dusun XI Pintu Air Desa Sukadamai Kecamatan Seibamban Sergai.
Sergai (SIB)- Kisah pilu dialami bocah malang, Dedek Arifandi (15) warga Dusun XI Pintu Air Desa Sukadamai Kecamatan Seibamban Serdangbedagai (Sergai). Pasalnya, anak putus sekolah putra dari pasangan Kasman (54) dan Sariati (53) itu menderita kaki bengkak sebesar bola kaki sehingga membutuhkan pertolongan dari pemerintah maupun dermawan.

Saat disambangi SIB di kediamannya, Kamis (14/2) sore, kondisi Dedek sangat memprihatinkan dan hanya bisa terbaring lemas di kasur tanpa bisa beraktivitas sama sekali.

Kepada SIB, Kasman menuturkan, pembengkakan kaki anak bungsunya dari tiga bersaudara itu terjadi sejak sebulan belakangan. Pihak keluarga juga tidak mengetahui persis apa penyebab kaki Dedek membengkak. "Mulanya kami tidak mengetahui kenapa kaki Dedek bisa seperti ini.

Dedek memang pernah jatuh, namun tidak serta merta kakinya langsung bengkak. Sekira sebulan yang lalu, tiba-tiba kaki anak saya membengkak tanpa diketahui sebabnya," ujarnya.

Ketika mengetahui kaki Dedek membengkak, lanjut Kasman, pihak keluarga pun membawanya ke RSU Chevani Tebingtinggi untuk dilakukan perawatan medis. Guna mendapat perawatan intensif, Dedek juga sempat dirujuk ke RSU Murni Teguh Kota Medan. Menurut penuturan dokter, Dedek didiagnosa penyakit kanker tulang. "Ada juga yang mengatakan, bahwa Dedek mengalami pembengkakan kelenjar.

Dikarenakan jarak tempuh yanglumayan jauh dari Sergai ke Medan dan keterbatasan biaya, kami terpaksa membawa Dedek pulang ke rumah. Memang biaya rumah sakit gratis karena menggunakan BPJS, namun untuk biaya kehidupan sehari-hari kami sangat kekurangan," katanya.

Pria yang sehari-hari bekerja serabutan itu juga mengaku bahwa dirinya terpaksa berhenti bekerja karena harus merawat anaknya di rumah. Sedangkan istrinya yang menyandang disabilitas berupa tuna rungu dan tuna wicara tidak mampu merawat Dedek dengan maksimal.

"Jadi biaya kami selama ini merawat Dedek hanya dari uluran tangan para tetangga dan sanak saudara. Beruntung, baru-baru ini Camat Seibamban, Kepala Desa Sukadamai dan pihak Puskesmas Kampung Pon menyambangi rumah kami untuk memberi bantuan," jelas Kasman dengan mata berkaca- kaca sembari berharap kiranya pemerintah maupun dermawan mau memerhatikan nasib anaknya.

Sementara itu, Dedek saat berbincang dengan SIB mengaku kakinya saat ini sulit untuk digerakkan. Terkadang, kakinya juga memerah dan memanas.

Tak hanya itu, akibat penyakit yang dideritanya, selera makannya menjadi berkurang."Kadang-kadang kaki saya sakit, pegal dan perih. Keinginan saya supaya penyakit ini lekas sembuh agar bisa bersekolah dan bermain kembali," ucapnya. (MRF/f)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru