Minggu, 08 September 2024

TPL Bantah Isu Penculikan Warga Adat Sihaporas di Simalungun

Rido Sitompul - Rabu, 24 Juli 2024 19:12 WIB
461 view
TPL Bantah Isu Penculikan Warga Adat Sihaporas di Simalungun
(Foto: SNN/Rido Sitompul)
BERI KETERANGAN: Pimpinan PT TPL saat memberikan keterangan pers kepada sejumlah media, Rabu (24/7/2024).
Medan (harianSIB.com)
PT Toba Pulp Lestari (TPL) Tbk membantah tuduhan penculikan terhadap lima anggota masyarakat adat Sihaporas di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, yang dikabarkan terjadi pada Senin (22/7/2024).

Dalam konferensi pers yang digelar pada Rabu (24/7/2024), Direktur dan Sekretaris Perseroan PT TPL, Anwar Lawden, menegaskan tuduhan tersebut tidak berdasar dan menyesatkan.

Anwar menjelaskan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari konferensi pers pihak kepolisian, peristiwa yang sebenarnya adalah tindak pidana berupa kekerasan dan penganiayaan.

Baca Juga:

Kepolisian kemudian menangkap beberapa orang yang diduga sebagai pelaku.

"Informasi yang menyebutkan adanya penculikan sama sekali tidak benar dan menyesatkan," tegasnya.

Baca Juga:

Anwar juga membantah laporan yang menyatakan, TPL mengerahkan 50 orang dengan menggunakan dua unit mobil keamanan dan satu truk Diesel untuk melakukan penculikan.

Ia menegaskan, semua mobil keamanan milik TPL digunakan untuk pengawasan rutin di kawasan operasional perusahaan dan tidak ada yang digunakan untuk tindakan penculikan.

"Setelah kami klarifikasi, benar TPL memiliki mobil, namun mobil tersebut digunakan untuk pengawasan, bukan untuk penculikan," ujarnya.

Lebih lanjut, Anwar menekankan, insiden tersebut adalah masalah hukum yang sedang dalam proses penyelidikan dan penyidikan pihak berwajib.

Oleh karena itu, TPL mengimbau semua pihak untuk mematuhi proses hukum yang berlaku dan tidak membuat spekulasi yang dapat memperkeruh situasi.


Anwar juga mengungkapkan, TPL berkomitmen untuk menghormati keberadaan masyarakat adat di seluruh wilayah operasionalnya dan selalu mengedepankan dialog terbuka untuk mencari solusi damai atas setiap tantangan sosial yang dihadapi.

Ia menambahkan, perusahaan juga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui berbagai program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dan kegiatan operasional, dengan sekitar 80% karyawan berasal dari daerah setempat.

Di sisi lain, Anwar mengungkapkan kekhawatirannya berita tidak benar yang beredar di media sosial mungkin telah memicu kemarahan pihak-pihak tertentu, yang kemudian menyebabkan insiden pembakaran mess, tower internet dan perusakan CCTV milik perusahaan.

"Kami meminta agar pihak-pihak tertentu tidak menyebarkan informasi yang tidak benar dan tidak mencoba menggiring opini publik dengan cara yang menyesatkan," katanya. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
komentar
beritaTerbaru