Minggu, 08 September 2024

Ketua DPC GAMKI Medan Boydo Panjaitan: Hanya Ahli IT yang Bisa Menghempang Judi Online, Bukan Ahli Menembak

* Indonesia Butuh Badan Pemerintah Penanganan Data
Horas Pasaribu - Sabtu, 06 Juli 2024 20:34 WIB
659 view
Ketua DPC GAMKI Medan Boydo Panjaitan: Hanya Ahli IT yang Bisa Menghempang Judi Online, Bukan Ahli Menembak
Foto: SNN/Dok
Boydo HK Panjaitan, SH
Medan (harianSIB.com)
Caretaker Ketua DPC Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kota Medan, Boydo HK Panjaitan SH berharap, pemerintah membentuk badan yang menangani data agar aman dan tidak dihack orang tidak bertanggung jawab. Karena selama ini, Kementerian Kominfo dan Dinas Kominfo Provinsi maupun kabupaten-kota tidak bisa mengamankan data pribadi orang.

"Hacker bergentayangan di mana-mana, nomor orang banyak dihack. Penipuan marak di dunia maya tidak jarang korban mengalami kerugian materi yang tidak sedikit. Nomor ponsel kita bisa dipegang oknum penipu, tapi pemerintah melalui Kementerian Kominfo tidak bisa berbuat apa-apa," kata Boydo kepada wartawan, Sabtu (6/7/2024), di Medan.

Menurut fungsionaris DPC PDI Perjuangan Kota Medan ini, jika ada badan pemerintah yang menangani data, maka data semua orang akan aman dari hacker. Karena yang bisa menangani data adalah orang-orang pakar IT, bukan ahli menembak.

Baca Juga:

Dia memaklumi keterbatasan Kepolisian dengan memiliki unit cyber crime-nya. Pasalnya, tugas-tugas Kepolisian sangat banyak, bukan cyber crime saja.

"Makanya harus ada badan khusus yang mengamankan data-data yang ditangani ahlinya di bidang IT, bukan ahli memegang senjata," ungkapnya.

Baca Juga:

Jika badan penanganan data dibentuk pemerintah, maka situs-situs judi online bisa diberantas. Semua akan bisa dideteksi dan "dihancurkan" dari dunia maya. Apalagi keberadaan judi online sudah sangat meresahkan masyarakat, karena lintas generasi dan dari latar belakang apa saja sudah menjadi korban judi online.

Banyak yang sudah jadi korban judi online ini, kata Boydo, baik tua maupun muda, orang kaya, yang berada pelosok pedesaan, berpangkat, anggota dewan sampai penarik becak sudah jadi korban.

"Maka tidak heran kalau omset judi online ini triliunan rupiah sehari, di dalamnya uang orang miskin yang menghayal bisa jadi kaya "tergerus" judi online," ungkapnya.

Setelah diangkat DPD GAMKI Sumut jadi caretaker Ketua DPC GAMKI Kota Medan, baru-baru ini, Boydo Panjaitan akan memberikan pembinaan kepada pemuda gereja agar tidak tergiur dengan judi online. GAMKI Medan akan menciptakan para pemuda gereja sebagai pelopor pencegah judi online. Karena kalau mengharapkan pemerintah menghapus situsnya itu sangat sulit dan butuh waktu lama.

"Kita ciptakan pemahaman anak-anak gereja bahwa jika mau hidup senang harus kerja keras. Penghasilan yang kita peroleh tidak "sim sala bim" atau mengharapkan untung-untungan dari judi. Tapi harus bekerja baru bisa makan, generasi mudalah yang kita bina agar mereka menjadi corong anti judi, sehingga rantai judi bisa kita putus," katanya.

Program DPC GAMKI Medan kata Boydo untuk tahun 2025 akan membuat Pestival Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) antar PAC GAMKI, karena dengan banyaknya kegiatan pemuda gereja, maka hal-hal yang positif saja dipikirkan para pemuda sehingga tidak tergiur dengan judi online dan narkoba. (**)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
komentar
beritaTerbaru