Sabtu, 21 September 2024

Mencekam, Puluhan Pemuda Kembali Serang Pemukiman Penduduk Pinggiran Rel Kereta Api

* 2 Orang Terkena Panah
Roy Surya D Damanik - Minggu, 02 Juni 2024 18:03 WIB
850 view
Mencekam, Puluhan Pemuda Kembali Serang Pemukiman Penduduk Pinggiran Rel Kereta Api
Foto Dok/Warga
TERKENA ANAK PANAH: Dua warga Gang Dostahi tepatnya pinggiran bantaran rel kereta api, Kecamatan Medan Tembung terluka akibat terkena anak panah, Sabtu (1/6/2024).
Medan (harianSIB.com)
Puluhan pemuda yang bermukim di Jalan Pertiwi dan Jalan Padang, Kecamatan Medan Tembung kembali menyerang pemukiman warga di Gang Dostahi tepatnya pinggiran bantaran rel kereta api dengan menggunakan mercon, senjata tajam (sajam), panah, batu dan kayu broti, Sabtu (1/6/2024) sekira pukul 03.30 WIB.

Akibat penyerangan secara brutal tersebut situasi menjadi mencekam. Dua warga terluka akibat terkena panah pada bagian tangan kiri dan paha kanannya.

Informasi yang dihimpun di lokasi, Minggu (2/6/2024) siang, sebelum terjadinya penyerangan, sejumlah warga di Gang Dostahi sedang berjaga-jaga di depan rumahnya masing-masing lantaran baru-baru ini puluhan pemuda menyerang rumah mereka.

Baca Juga:

Sedangkan warga lainnya sedang tidur di dalam rumahnya masing-masing. Tiba-tiba puluhan pemuda datang dan langsung menembakkan mercon serta melempari rumah warga.

Aksi para pelaku tak sampai di situ saja, mereka juga menembakkan anak panah ke arah warga hingga 2 warga terluka akibat terkena panah. Lantaran tidak adanya perlawanan, para pelaku meninggalkan lokasi. Warga kemudian membawa kedua korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan medis.

Baca Juga:

Sejumlah warga yang identitasnya tak ingin disebutkan saat diwawancarai mengungkapkan, kejadian penyerangan ini sudah beberapa kali terjadi. Mirisnya saat kejadian belum pernah sekalipun personel Polsek Medan Tembung (eks Polsek Percut Sei Tuan) datang ke lokasi walaupun sudah diberitahu.

Warga meyakini jika dibiarkan terus, pasti akan ada korban jiwa akibat penyerangan secara brutal dan tak kenal ampun itu.


Editor
: Eva Rina Pelawi
SHARE:
komentar
beritaTerbaru