Sabtu, 21 September 2024

Masyarakat Helvetia Mengadu ke DPRD SU, Keluhkan “Amburadulnya” Pelayanan PDAM Tirtanadi

* Desak Kementerian PUPR Selesaikan Proyek SPAM Mebidang
Redaksi - Kamis, 12 Oktober 2023 09:52 WIB
484 view
Masyarakat Helvetia Mengadu ke DPRD SU, Keluhkan “Amburadulnya” Pelayanan PDAM Tirtanadi
Foto: SIB/Firdaus Peranginangin
REBUTAN AIR: Warga Kecamatan Medan Helvetia sempat berebutan air dari tangki air PDAM Tirtanadi disaksikan anggota DPRD Sumut dr Tuahman Franciscus Purba, Rabu (11/10), akibat daerah tersebut sudah seminggu tidak mendapatkan air bersih dari PDAM
Medan (SIB)
Masyarakat yang tinggal di Perumnas Helvetia Kecamatan Medan Helvetia mengadu ke anggota DPRD Sumut dr Tuahman Franciscus Purba, Rabu (11/10) di Medan, keluhkan "amburadulnya" pelayanan PDAM Tirtanadi, karena sudah seminggu air mati, sehingga masyarakat tidak bisa mandi, mencuci ataupun memasak serta melakukan aktivitas lainnya.

"Dalam satu minggu ini, kami sangat menderita akibat matinya air PDAM Tirtanadi ke rumah kami. Jangankan untuk mandi, mencuci dan memasak. Untuk mendapatkan air beribadah saja kami kesulitan dan terpaksa membeli air galon," ujar warga kepada Tuahman sembari meminta agar anggota dewan itu menghubungi Pj Gubernur Sumut dan PDAM Tirtanadi, agar segera mensuplay air ke wilayah mereka.

Mendengar keluhan warga tersebut, Tuahman langsung turun ke pemukiman warga, untuk melihat langsung kondisi masyarakat dan selanjutnya menghubungi Dirut PDAM Tirtanadi Kabir Bedi, agar segera mensuplay air ke kawasan Helvetia dengan menggunakan mobil tangki.

Tuahman juga menelepon Kacab PDAM Tirtanadi Sei Agul Robert Manik agar segera memenuhi kebutuhan air masyarakat, sehingga dalam beberapa jam kemudian datanglah mobil tanki PDAM Tirtanadi, untuk membawa air guna disalurkan kepada warga yang membutuhkan.

Saat mobil tangki air tiba, ujar Tuahman, dengan sigap dan saling berebutan, warga Helvetia menampung air dari truk tangki dengan menggunakan ember. Warga sangat antusias untuk mendapatkan air bersih, karena seminggu tidak ada setetes pun air mengalir.

Tuahman mengaku sangat prihatin melihat kondisi air PDAM Tirtanadi tersebut, sehingga pihaknya berulang-kali mengingatkan Dirut PDAM Tirtanadi dan Kacab PDAM, agar tidak lalai memenuhi kebutuhan air masyarakat, karena air merupakan kebutuhan utama sehari-hari.

"PDAM Tirtanadi harus gesit dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, janganlah hendaknya ketika masyarakat terlambat membayar rekening air langsung didenda dan dicabut. Tapi ini air sudah seminggu mati, seharusnya cepat direspon PDAM Tirtanadi, jangan menunggu masyarakat resah, baru disuplay," tandasnya.

Dirut PDAM Tirtanadi Kabir Bedi dan Kacab PDAM Tirtanadi Diski, Robet Manik kepada Tuahman menjelaskan, matinya air atau kurangnya pasokan air di kawasan Helvetia, akibat debit air yang kurang dari Kawasan Sunggal dan masih terjadi devisit air, karena Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) untuk kawasan Medan, Binjai dan Deliserdang belum difungsikan.


Kementerian PUPR
Menanggapi hal itu, Tuahman mendesak Kementerian PUPR yang mengerjakan proyek SPAM Mebidang segera menuntaskan proyek yang akan melayani 88.000 sambungan rumah (SR) atau sekitar 440.000 jiwa masyarakat Medan, Binjai dan Deliserdang, agar tidak ada lagi yang mengalami krisis air.

"Saat proyek SPAM Mebidang di kawasan pintu tol Helvetia ini dibangun, Kementerian PUPR secara tegas mengatakan, proyek tersebut akan dioperasikan pada Juli 2023. Tapi hingga kini belum juga terealisasi, sehingga Medan tetap alami krisis air," tandas Tuahman.

Berkaitan dengan itu, Ketua Fraksi NasDem ini berjanji segera menemui Pj Gubernur Sumut Hassanudin, guna mendesak Kementerian PUPR segera menyerahkan pengelolaan SPAM Mebidang ke PDAM Tirtanadi, agar bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat.(**).


SHARE:
komentar
beritaTerbaru