Beberapa bulan terakhir aktivitas perjudian tebak angka, baik secara tertulis dan online di wilayah hukum Polsek Tigabalata Kecamatan Jorlanghataran dan Polsek Dolokpanribuan Kecamatan Dolokpanribuan, Kabupaten Simalungun marak beroperasi.
Demikian informasi yang diperoleh dari tokoh masyarakat Jorlanghataran Marga Sinaga dan Situmorang di Tigabalata, Jalan Parapat, Kecamatan Jorlanghataran Simalungun, Minggu (8/19).
Sinaga menjelaskan, aktivitas perjudian tebak angka (togel) terkesan bebas dan beroperasi di beberapa titik warung di sekitar di sepanjang jalan Parapat bahkan hingga ke desa-desa dan tidak ditindak aparat hukum.
"Setiap sore hari, judi togel bebas beroperasi di sini, dan bisa dibeli di beberapa agen togel yang sudah stand by di beberapa warung dan bisa dibeli melalui pesan WA," kata Situmorang.
Situmorang menyebutkan, bandar togel yang beroperasi di wilayah Kecamatan Jorlanghataran dan Dolokpanribuan, bahkan di 32 kecamatan se Simalungun disebutkan dikoordinir anggota berbaju loreng dan disinyalir telah bekerjasama dengan penegak hukum setempat agar aktivitas perjudian itu bebas dan aman beroperasi.
"Selain bekerjasama dengan penegak hukum, para bandar togel itu juga telah merekrut sejumlah penulis dan agen di setiap desa. Diduga karena diback aparat penegak hukum setempat sehingga bisnis haram ini menjadi bebas dan semakin marak agar omzet penjulan puluhan juta perbulan dapat tercapai," tambah Sinaga.
Sinaga dan Situmorang meminta aparat penegak hukum, Polda Sumut dan Polri menangkap para bandar judi togel yang beroperasi di Kabupaten Simalungun, khususnya di Kecamatan Jorlanghataran dan Dolokpanribuan karena dinilai telah membawa dampak negatif bagi keuangan dan merusak mental masyarakat.
Sementara itu, Kapolsek Tigabalata AKP A Simbolon dan Kapolsek Dolokpanribuan AKP N Butarbutar ketika ditanyai apa upaya-upaya penegak hukum untuk memberantas permainan judi tebak angka di wilayah hukum masing-masing melalui WA sama sekali tidak menjawab pertanyaan meskipun pesan itu terlihat sudah dibaca.
Ketika dikonformasi Kapolres Simalungun AKBP R Sipayung melalui WAnya juga tidak menjawab, upaya pihak kepolisian dalam memberantas bisnis haram di wilayah hukumnya, meskipun pesan singkat dari wartawan terlihat bertanda telah dibaca. (**)
