Sabtu, 21 September 2024

Diskusi "Terus Melaju untuk Indonesia Maju", PIKI Diharap Buka Hati Hadapi Intoleransi

Redaksi - Senin, 28 Agustus 2023 16:57 WIB
268 view
Diskusi "Terus Melaju untuk Indonesia Maju", PIKI Diharap Buka Hati Hadapi Intoleransi
(Foto: SIB /Oki Lenore)
Diskusi Interaktif PIKI Sumut: Sebagian peserta diskusi interaktif yang diadakan Persatuan Intelektual Kristen Indonesia (PIKI)
Medan (SIB)
Persatuan Intelektual Kristen Indonesia (PIKI) Sumut, Sabtu (26/7), mengadakan diskusi interaktif Refleksi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-78 tahun "Terus Melaju untuk Indonesia Maju" di Sekretariat LPMI Jalan Harmonika No 83 Medan. Dialog rutin bulanan tersebut kali ini menampilkan sejumlah pembicara sesuai kompetensinya.
Mulai dari Kepala Biro Perekonomian Prov Sumut Dr Naslindo Sirait yang juga Plt Sekda Samosir, Warek 3 UHN Medan Drs Maringan Panjaitan MSi hingga Dr Sutarto yang anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut. Kegiatan dimoderatori Prof Dr Elisabet Siahaan SE MEc itu dihadiri sejumlah intelektual kampus, aktivis, tokoh dan aktivis perempuan dari Persatuan Wanita Kristen Indonesia (PWKI) serta gembala-gembala jemaat. Di antaranya Pdt Dr Rosiany Hutagalung SP MTh, Ronald Naibaho ST MSi, Pdt Pangihutan Hutagalung, Ketua PAC PWKI Medan Perjuangan St Titin Debora Sibarani, SE, MM.
Penasihat PIKI Kombes (Purn) Dr Maruli Siahaan MH menegaskan, ekspektasi warga Sumut pada PIKI cukup tinggi. Khususnya dari mereka-mereka yang mengingin kedamaian. “Sumut ini sekarang jadi perhatian karena ada tindakan persekusi. Ada di Marelan, ada di Binjai dan yang lagi viral itu di Tanjungmorawa. Ompung itu sampai bersujud agar diizinkan ibadah. Miris,” ujarnya.
Maruli Siahaan tidak eksplisit menunjuk pada persekusi dan intoleransi yang dialami jemaat Gereja Mawar Sharon di Binjai dan Tanjungmorawa serta Gereja Elim Kristen Indonesia (GEKI) Marelan. “Tapi saya mau katakan, mari masyarakat mengetahui, beribadah itu tidak perlu izin. PIKI silakan menyosialisasikannya... tidak perlu izin untuk beribadah,” ujarnya.
Ia minta seluruh warga, tidak perlu dari agama tertentu, untuk memberi tahu pada publik bahwa beribadah tidak perlu izin. “Persepsi yang salah pada pemikiran orang-orang tersebut, harus dikoreksi. Kalau soal pendirian rumah ibadah, tentu ada. Tapi bedakan beribadah dengan pendirian rumah ibadah. Saya yakin sekali PIKI mampu membuka hati tiap individu. PIKI pun pasti mampu menghadapi oknum-oknum yang bersikap intoleransi. PIKI itu gudangnya intelektualisme,” simpulnya.
Ketua PIKI Sumut, Naslindo Sirait, mengatakan sebagai think-thank organisasi yang dipimpinnya rutin mengadakan diskusi. Hasil dari diskusi tersebut disampaikan ke pihak terkait. Sama seperti pertemuan dengan massa yang lebih besar "Terus Melaju untuk Indonesia Maju" berkaitan HUT ke-78 Republik Indonesia. “Hasil dari diskusi akan disampaikan pada pihak terkain,” tambahnya.
Topik perekonomian yang dibahas kali ini menjadi sangat penting di tengah krisis global. Menurutnya, setidaknya ada sejumlah krisis yang dihadapi dunia. Mulai dari krisis pangan, krisis energi dan krisis keuangan. “Indonesia terdampak karena guncangan global terseut,” tegasnya.
Ia menilik pertumbuhan ekonomi di Sumut, yang mencatatkan keberhasilan di atas rata-rata nasional. Artinya, Naslindo Sirait mengurai, apa yang dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Sumut di bawah komando Gubernur Edy Rahmayadi untuk saat ini telah di rel dan tepat. “Buktinya, pencapaian positif di tengah krisis tersebut,” tegasnya.
Kegiatan diakhiri jamuan. (R10/c)


Sumber
: Koran SIB
SHARE:
komentar
beritaTerbaru