Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Selasa, 01 Juli 2025

RSUD Doloksanggul Sudah Bisa Layani Pemeriksaan Endoskopi

Redaksi - Selasa, 30 Juni 2020 11:34 WIB
646 view
RSUD Doloksanggul Sudah Bisa Layani Pemeriksaan Endoskopi
Dok/Direktur RSUD Doloksanggul dr Netty Simanjuntak
PEMERIKSAAN ENDOSKOPI : dr Yunita Tampubolon Sp.PD diabadikan bersama tenaga medis RSUD Doloksanggul usai melakukan pemeriksaan endoskopi pada pasien di RSUD Doloksanggul, Senin (29/6). 
Humbahas (SIB)
Terhitung sejak Juni 2020, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) sudah bisa melayani pemeriksaan endoskopi.

Hal itu disampaikan Direktur RSUD Doloksanggul dr Netty Iriani Simanjuntak kepada wartawan didampingi tenaga dokter endoskopi dr Yunita Tampubolon SpPD, dan Kabid Pelayanan Medik dr Lusiana Silaban di ruang kerjanya, Senin (29/6).

Netty menjelaskan, pemeriksaan endoskopi merupakan prosedur medis yang dilakukan untuk melihat organ tertentu, menggunakan alat khusus yang dimasukkan ke dalam tubuh. Prosedur ini memungkinkan dokter untuk mendeteksi gangguan atau masalah di dalam tubuh, sehingga dapat mengobatinya dengan tepat.

"Endoskopi dilakukan untuk mengamati kondisi organ di dalam tubuh, seperti saluran pencernaan, pernapasan, saluran kemih, dan rahim. Endoskopi dapat dilakukan untuk tujuan diagnostik (pemeriksaan) ataupun untuk menyembuhkan penyakit," sebut Netty.
Netty mengharapkan, dengan adanya pemeriksaan endoskopi yang dijadwalkan setiap hari Senin itu, pasien yang selama ini selalu dirujuk ke luar daerah seperti Medan dan Pematangsiantar untuk menjalani endoskopi, kini sudah bisa diperiksa di rumah sakit tipe C itu.

"Harapan kita, pasien yang ingin menjalani pemeriksaan endoskopi dari rumah sakit lain yang ada di kawasan Tapanuli ini dapat merujuk pasiennya ke rumah sakit ini," harapnya.

Lebih lanjut dr Yunita menjelaskan, tujuan dilakukannya pemeriksaan endoskopi adalah untuk menentukan penyebab dari keluhan yang dialami pasien, serta mendeteksi lokasi gangguan yang terjadi di dalam tubuh.

"Dokter dapat menyarankan endoskopi jika pasien mengalami keluhan atau masalah medis tertentu, seperti, gangguan saluran cerna, meliputi tukak lambung, sulit menelan, penyakit asam lambung (GERD), penyakit radang usus, radang pankreas, batu empedu, sembelit kronis, dan perdarahan saluran cerna," jelasnya.

Selain untuk pemeriksaan, lanjut dia menguraikan, dokter juga dapat melakukan berbagai tindakan melalui endoskopi, seperti biopsi, menghentikan perdarahan, mengangkat benjolan yang dicurigai tumor, miom, atau kista, serta melakukan sterilisasi (kontrasepsi permanen).

"Untuk saat ini, sesuai dengan kelengkapan sarana dan prasarana yang ada, pelayanan endoscopi kita masih hanya untuk diagnostik saja. Ke depannya besar harapan kita akan berkembang menjadi layanan therapeuitik atau tindakan pengobatan. Kalau untuk pendarahan pencernaan besar atau dicurigai tumor masih harus kita rujuk ke Medan," tukasnya.

Dr Yunita menambahkan, ada beberapa jenis endoskopi diagnostik berdasarkan organ tubuh yang diamati yakni, gastroskopi yaitu untuk memantau saluran kerongkongan, lambung, dan usus 12 jari (duodenum). Dan kolonoskopi yaitu untuk mengamati kondisi usus besar. Umumnya dilakukan untuk mendiagnosis kanker usus besar.

"Prosedur endoskopi dilakukan menggunakan alat bernama endoskop, yang dimasukkan langsung ke dalam tubuh berupa alat berbentuk tabung atau selang panjang, tipis, dan lentur, yang dilengkapi dengan kamera dan senter pada bagian ujungnya.

Kamera dan senter ini berguna untuk melihat keadaan organ di dalam tubuh, dan gambarnya akan ditampilkan pada monitor," jelasnya.

Selain kamera, lanjut dia menjelaskan, endoskopi juga bisa dilengkapi dengan peralatan bedah pada ujungnya, untuk melakukan prosedur medis tertentu. Sebelum endoskopi, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, serta berbagai tes penunjang, seperti pemeriksaan darah dan rontgen.

"Dokter juga akan memberikan penjelasan mengenai cara prosedur dilakukan serta persiapan apa saja yang harus dilakukan pasien, misalnya apakah pasien perlu berpuasa sebelumnya atau menginap di rumah sakit," ujarnya.

Ditambahkan, endoskopi juga dapat dilakukan pada pasien dalam kondisi sadar, namun sebagian endoskopi perlu anastesi, baik itu bius lokal atau bius total.

"Lama prosedur endoskopi hanya sekitar 15-60 menit. Dokter akan memasukkan alat endoskopi ke dalam tubuh melalui mulut, hidung, anus, saluran kemih, vagina, atau melalui sayatan kecil pada kulit," pungkasnya. (BR8/c)

SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru