Minggu, 08 September 2024

Cuaca Ekstrem, Hj Ellya Rosa Imbau Masyarakat Antisipasi Kebakaran

Efran Simanjuntak - Kamis, 25 Juli 2024 07:00 WIB
528 view
Cuaca Ekstrem, Hj Ellya Rosa Imbau Masyarakat Antisipasi Kebakaran
Foto: Dok/Diskominfo
ANTISIPASI KEBAKARAN: Plt Bupati Labuhanbatu Hj Ellya Rosa Siregar mengimbau masyarakat mengantisipasi kebakaran pada cuaca ektrem yang sedang menerpa daerah ini, Rabu (24/7/2024).
Rantauprapat (harianSIB.com)
Cuaca ekstrem melanda Kabupaten Labuhanbatu dengan suhu panas terik menyengat. Selama cuaca ektrem, masyarakat diimbau mengantisipasi dan mewaspadai kebakaran rumah atau hutan dan lahan.

"Kami mengimbau seluruh masyarakat mengantisipasi terjadinya kebakaran, dengan tidak membakar sampah atau membuang puntung rokok sembarangan," kata Plt Bupati LabuhanbatuHj Ellya Rosa Siregar melalui media sosial Dinas Kominfo, Rabu (24/7/2024).

Selain itu, masyarakat juga diimbau memastikan kompor dalam keadaan mati dan alat-alat listrik atau alat-alat elektronik ketika meninggalkan rumah agar tidak korslet.

Baca Juga:

"Kepada seluruh masyarakat, mengingat cuaca ekstrem diimbau mengantisipasi terjadinya kebakaran yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain," ujarnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan cuaca ekstrem adalah kejadian fenomena alam yang tidak normal dan tidak lazim yang ditandai dengan kondisi curah hujan, arah dan kecepatan angin, suhu udara, kelembapan udara, dan jarak pandang yang dapat mengakibatkan kerugian, khususnya terhadap keselamatan jiwa dan harta.

Baca Juga:

BMKG mencatat prakiraan cuaca di Rantauprapat, ibukota Kabupaten Labuhanbatu, Rabu (24/7), cerah dengan suhu udara 35 derajat Celcius (°C) pada siang pukul 13-14.00 WIB. Sedangkan sebelumnya, Selasa, suhu panas tembus 37°C. Suhu panas juga terasa hingga sore.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Deliserdang, Agus Riyanto, saat dikonfirmasi jurnalis SIB News Network (SNN), memperkirakan suhu panas pada bulan Juli ini akibat fenomena Aphelion, di mana jarak matahari terhadap bumi dekat.

"Bencana alam yang bisa saja mengikuti, seperti kebakaran hutan dan lahan. Untuk dampak suhu panas ini (terhadap kesehatan), dapat diantisipasi dengan minum air putih yang banyak," sebut Agus.

Menurut BMKG, dampak Aphelion adalah diameter matahari akan tampak lebih kecil, yaitu sekitar 15,73 menit busur atau berkurang sekitar 1,68 persen. Jarak bumi dengan matahari saat Aphelion sekitar 152 juta kilometer. (**)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
komentar
beritaTerbaru