Diadukan Dugaan Gelembungkan Suara Caleg DPR, Komisioner KPU Labura Diperiksa DKPP RI

Aekkanopan (harianSIB.com)
Komisioner KPU dan Bawaslu Labuhan Batu Utara (Labura) diperiksa Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) RI berkaitan dugaan penggelembungan suara Caleg DPR RI dari Partai Demokrat.

Komisioner yang diperiksa itu yakni, Adi Susanto, M Yusuf, Bambang Desriadi, James Ambarita dan Darwin (kelimanya pihak KPU) dan Maruli Sitorus, Juskanri Sihaholo dan Supriadi (ketiganya pihak Bawaslu).

Ketua KPU Labura, Adi Susanto, Senin (1/7/2024) malam, membenarkan ia dan empat komisioner KPU Labura disidang di Kantor KPU Sumut di Medan.

Baca Juga:

• 5 Besar Caleg DPR di Sumut Real Count KPU: Yasonna Laoly Terancam Tak Lolos
• Bawaslu Tidak Rekomendasikan Penghitungan Suara Ulang di Dapil Palas II Pasar Binanga

"Tadi siang, disidang karena dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) perkara Nomor 103-PKE-DKPP/V/2024 atas aduan Ilham Mendrofa (Caleg DPR RI Partai Demokrat)," kata Adi.

Ditanya bagaimana hasilnya, katanya, belum mengetahui. " Sama-sama kita tunggu. Mohon doanya, semoga keputusannya yang terbaik," katanya.

Baca Juga:

• Posko Caleg DPR RI Diserang OTK, Mobil Hangus Terbakar
• Warga Tangkap Tangan Tim Sukses Caleg DPRD Sibolga Diduga Bagi-bagi Uang

Sebelumnya, informasi diperoleh, pengadu perkara itu, Ilham Mendrofa (Caleg DPR RI Partai Demokrat), yang memberikan kuasa kepada Khairul Anom.

Pihak teradu, Maruli Sitorus, Juskanri Sihaholo dan Supriadi (Ketua dan anggota Bawaslu Labura) dan Adi Susanto, M Yusuf, Bambang Desriadi, James Ambarita dan Darwin (Ketua dan Anggota KPU Labura).

Pokok aduan, teradu, Ketua dan Anggota Bawaslu Labura, didalilkan menyarankan pengadu untuk mencabut laporan terkait dugaan penggelembungan suara kepada Caleg DPR RI dari Partai Demokrat bernama Sabam Sinaga pada Pemilu 2024.

Saran ini disampaikan dengan alasan agar tidak menimbulkan kegaduhan serta konsekuensi hukum kepada Ketua dan Anggota KPU Labura.

Lalu, teradu lainnya, Ketua dan Anggota KPU Labura, diduga melakukan penggelembungan suara dan juga berupaya mempengaruhi tim sukses pengadu agar tidak melanjutkan laporan di Bawaslu Labura.(*)