Sabtu, 21 September 2024
Video Perundungan Beredar di Medsos

Polres Simalungun Proses Pelaku “Bullying” Dialami Pelajar SD

Redaksi - Senin, 22 April 2024 20:09 WIB
528 view
Polres Simalungun Proses Pelaku “Bullying” Dialami Pelajar SD
Foto: Ist/harianSIB.com
AKP Ghulam Yanuar Luthfi 
Simalungun (SIB)
Polres Simalungun akhirnya memproses pelaku kasus bullying atau perundungan bocah yang terjadi di Kabupaten Simalungun. Hasilnya polisi menunggu hasil diversi.
"Proses hukum kasus ini tetap berlanjut dengan menunggu hasil diversi," kata Kasat Reskrim Polres Simalungun, AKP Ghulam Yanuar Luthfi, Minggu (21/4).
AKP Gulam menjelaskan, tindakan perundungan yang menimpa RPS (12) yang dilakukan sesama pelajar di SD Parbalogan, Kecamatan Dolokpardamean, Kabupaten Simalungun itu terjadi pada Senin, 15 Maret 2024. Hal itu menjadi sorotan publik setelah video perundungan tersebut viral di media sosial.
"Insiden tersebut berawal ketika korban RPS memasuki ruangan kelas VI untuk mengikuti les tambahan. Setelah itu, satu kelas korban berinisial GM dilaporkan membuang sandal RPS, sehingga menimbulkan ketegangan yang berujung pada tindakan perundungan fisik oleh JMS yang menendang korban RPS hingga terjatuh," jelasnya.
Kejadian ini, sambung Kasat, direkam beberapa siswa yang kemudian menyebarluaskannya melalui whatsApp dan media sosial lainnya. Dampak dari tindakan perundungan ini, RPS mengalami sakit pada perut karena kondisi post operasi usus buntu dan juga rasa sakit di dada.
"Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap korban dan saksi-saksi serta menggelar perkara yang pada akhirnya menetapkan JMS sebagai pelaku perundungan. Kami akan melakukan pendampingan terhadap pelaku saat proses hukum ini berlanjut," tutur Ghulam. Korban Didorong dan Ditendang
Sebelumnya, kasus aksi perundungan atau bullying seorang bocah berinisial RPS yang terjadi di Kecamatan Dolokpardamean menjadi perhatian publik. Pasalnya aksi itu terekam dalam video dan viral di media sosial. Dalam video terlihat bocah malang itu didorong dan ditendang teman sekolahnya hingga terjatuh dan menangis kesakitan di halaman sekolah.
Dalam video berdurasi 42 menit itu terlihat korban dan sejumlah bocah lainnya mengenakan pakaian biasa dan memakai sendal di halaman sekolah. Saat itu, korban terlihat tengah memegang buku. Di hadapannya ada bocah lain berbaju warna biru yang tiba-tiba mendorong korban menggunakan tubuhnya.
Tak lama, ada seorang bocah lain yang melepaskan tas yang dikenakan bocah pelaku itu. Sempat terjadi cekcok antara korban dan bocah berbaju biru itu. Lalu, ada juga bocah lain yang mendorong korban. Kemudian, ada seorang bocah yang menendang korban hingga tersungkur ke tanah. Tidak terlihat pasti pelaku yang menendang korban itu.
Dengan perlahan, korban bangkit dan membereskan bukunya yang berserakan sembari menitikkan air mata. Di sekitar lokasi tampak ramai anak-anak. Saat berdiri, korban terlihat mengalami kesakitan. Dia juga memegangi bagian pinggangnya.
Pada akhir video ditunjukkan saat korban dan bocah lainnya tengah berada di ruangan kelas sebuah sekolah tingkat SD. Saat itu, korban masih mengenakan baju yang sama saat dirinya ditendang.
Di dalam ruangan kelas sekolah itu, korban tampak duduk di atas kursi. Terlihat bocah yang duduk di depan korban mengambil buku yang ada di hadapan korban dan lalu membuangnya. "Pem-bully-an ini terjadi di Sekolah Dasar Inpres 095174 Parbalogan, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun," demikian narasi unggahan itu.
Kapolsek Dolokpardamean AKP S Pinem SH saat dikonfirmasi SIB melalui telepon selular sebelumnya mengakui kasus itu sudah diserahkan ke Polres. (**)


SHARE:
komentar
beritaTerbaru