Jumat, 29 November 2024

Pemangku Adat dan Cendikiawan PMS Protes Terhadap Pembangunan Rumah Adat Simalungun di Anjungan TMII

Redaksi - Rabu, 07 Februari 2024 13:23 WIB
311 view
Pemangku Adat dan Cendikiawan PMS Protes Terhadap Pembangunan Rumah Adat Simalungun di Anjungan TMII
Foto :SIB/Meily Saragih
FOTO BERSAMA: Ketua Umum DPP Pemangku Adat dan Cendikiawan Partuha Maujana Simalungun dr Med Sarmedi Purba SpOG bersama pengurus lainnya pada temu pers, Senin (5/4) sore di Jalan WR Supratman Pematangsiantar. 
Pematangsiantar (SIB)
Ketua Umum DPP Pemangku Adat dan Cendikiawan Partuha Maujana Simalungun ( PMS) dr Med Sarmedi Purba SpOG mengatakan pihaknya sebagai Pemangku Adat dan Cendikiawan Simalungun (Partuha Maujana Simalungun) sangat resah, karena pembangunan rumah adat Simalungun di Anjungan Taman Mini Indonesia Indah (;TMII) Jakarta tidak menunjukkan identitas Simalungun dan sangatlah disesalkan serta memprotes pembangunan rumah adat Simalungun tersebut terhadap Badan Penghubung Sumatera Utara dan TMII. Sehingga pihaknya protes bahwa identitas Simalungun tidak ada tergambar pada rumah adat Simalungun yang ada di anjungan TMII Jakarta.

Untuk itulah lanjutnya didampingi pengurus lainnya seperti Rohdian Purba MSi, Dapaten Purba, Pdt Benyamin Sinaga , Hotman Damanik ( Tim Ahli Cagar Budaya), Agus Purba (Tim Advokasi PMS dan lainnya kepada d wartawan, Senin (5/2) sore di Jalan WR Supratman Pematangsiantar, diharapkannya kepada Pemerintah Sumatera Utara untuk menanggapi dan menindaklanjutinya dengan mengubah semuanya, karena apabila terus berjalan dinilainya merupakan penghinaan terhadap suku Simalungun. Juga kepada pengelola TMII Jakarta untuk segera melakukan perbaikan atas rumah adat Simalungun sehingga sesuai dengan bentuk, pihaknya menuntut agar identitas Simalungun harus ada dalam rumah adat Simalungun di Anjungan TMII dan itulah yang diharapkan.Serta dinilainya pembangunan rumah adat /tradisional tersebut menyalahi dan jauh dari harapan , karena tidak menggambarkan adat budaya Simalungun sesungguhnya

Serta sangat disesalkan dalam pelaksanaan pembangunan tidak ada diberitahukan maupun berkoordinasi kepada Partuha Maujana Simalungun ( PMS) sebagai pemangku adat dan terkesan tertutup . Sehingga pihaknya melihat bahwa dalam pembangunan rumah adat /tradisional di lokasi tersebut tidak menggambarkan etnis Simalungun."Kami sudah melakukan peninjauan pertemuan langsung yang difasilitasi oleh Badan Penghubung dari Sumatera Utara pada bulan Agustus 2023 lalu dan dihadiri para tokoh, pejabat maupun arsitek dari Simalungun sebagai Tim Ahli Cagar Budaya yang bersertifikat. Serta telah memberikan berbagai masukan . Namun sangat disayangkan apa yang disampaikan pihaknya terabaikan. Terbukti setelah pembangunan yang dananya bersumber dari APBD Provinsi Sumatera Utara Indonesia Tahun 2023 tersebut yang hampir selesai ternyata banyak menyalahi,"ujarnya

Serta PMS telah menyurati pihak TMII dan Badan Penghubung Sumut yang intinya memprotes terhadap rumah adat Simalungun di Anjungan TMII,yang tidak sesuai dengan rumah adat Simalungun sebagai mestinya , namun tidak ada jawaban.

Partuha Maujana Simalungun siap berjuang agar pembangunan rumah tradisional tersebut ditinjau kembali atau dibongkar untuk diubah sesuai dengan ketentuan . Juga mengharapkan agar anggarannya dapat ditampung oleh Pemprop Sumut Tahun 2024.

Sementara itu menurut Hotman Damanik sebagai Tim Ahli Cagar Budaya dan Arsitektur Ragam Hias , menjelaskan bahwa hal yang tidak sesuai ketentuan terkait rumah tradisional Simalungun itu sangat fatal dan tidak sesuai tipe Pinar Horbou Juga kekeliruan itu ada pada bangunan struktur arsitektur dan lainnya, seperti ornamen ragam hias, bentuk-bentuk sakral dan bentuk pendukung lainnya.

Serta pihaknya juga telah membuat tanggapan dan koreksi terhadap pembangunan rumah adat tradisional Simalungun . Namun Sangat disayangkan berbagai data mengenai rumah tradisional yang disampaikan kepada pihak terkait, tidak dijadikan petunjuk pelaksanaan maupun pelaksanaan konstruksi.

Dijelaskannya lebih lanjut bahwa rumah adat / tradisional itu terkait dengan nilai-nilai luhur adat budaya suku Simalungun yang berjati diri dan beridentitas ,sebagai salah satu suku di nusantara .Serta bangunan itu akan menjadi warisan suku Simalungun kelak secara adat budaya. Juga akan diwariskan kepada generasi penerus ke depan. (**)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru