Jumat, 21 Februari 2025

Kolaborasi ABGC dengan STP, IPB Tangani Sampah yang Berkelanjutan di Tigaras

Redaksi - Sabtu, 16 Desember 2023 18:17 WIB
260 view
Kolaborasi ABGC dengan STP, IPB Tangani Sampah yang Berkelanjutan di Tigaras
Foto Dok/Pokdarwis Tigaras
Aksi: ABGC dengan STP, IPB saat menggelar aksi penanganan sampah yang berkelanjutan di Danau Toba Tigaras Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun, Jumat (15/12). 
Tigaras (SIB)
Kolaborasi Academic, Bussiness, Government, dan Community (ABGC) menggelar aksi penanganan sampah yang berkelanjutan di sekitar Danau Toba bersama PT Suri Tani Pemuka (STP), anak usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JAPFA) dengan sejumlah peneliti dari Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim-Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Pelatihan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Wisata Danau Toba Tigaras Kecamatan Dolok Pardamean Kabupaten Simalungun, Jumat (15/12).

Imam Santoso, Head of Tilapia Operation Simalungun PT Suri Tani Pemuka mengatakan, kegiatan menjaga keberlanjutan lingkungan Danau Toba merupakan salah satu bentuk komitmen mereka dalam menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan dengan adanya kerjasama dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat.

“Kami menyambut baik kolaborasi dengan IPB, pemerintah setempat dan stakeholder terkait, semoga gerakan aksi ini dapat terus berjalan dan memberikan dampak positif bagi semua pihak,” katanya.

Prof Parulian Hutagaol, Ketua Peneliti IPB CARE beserta anggota tim Dr Dahri Tanjung dan Dr Yeti Lis Purnamadewi MSc menyampaikan, kebersihan lingkungan memainkan peran krusial sebagai fondasi utama dalam pembangunan yang berkelanjutan.

Sebagai institusi pendidikan dan penelitian, IPB selalu berupaya mendorong inisiatif yang salah satunya bertujuan untuk melestarikan alam dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan fokus pada Konsep Sekolah Sampah Mandiri, program hasil kolaborasi ini menitikberatkan pada membangun kesadaran dan aksi konkret memilah, mengangkut, dan mengolah sampah, katanya.

Dijelaskannya, pada tahap awal program akan merumuskan cara penanganan sampah di tingkat RT, pemukiman, pasar, dan sampah pariwisata. Kolaborasi ini melibatkan pihak desa, pelaku usaha, tokoh desa, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), Karang Taruna, anggota kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Pelaku Wisata, Kantor Desa, Pramuka, hingga Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten.(**)


SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru