Pembangunan Saluran Air Bersih di Nagori Maligas Tongah Hampir Rampung

Simalungun (SIB)

Saluran air bersih di Nagori Maligas Tongah Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun, sudah hampir rampung dibangun Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Lihou milik Pemkab Simalungun.

Hal itu mendapat sambutan positif dari segenap warga Nagori Maligas Tongah dan mereka mengucapkan terimakasih kepada Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga SH.

"Sangat berbahagia kami atas kepedulian pak bupati yang telah membangun pengadaan air bersih di Maligas Tongah ini. Kami sangat bangga dan berterimakasih kepada pak bupati," sebut M boru Panjaitan (Mak Princes) senada dengan R boru Siahaan (Op Bintang) kepada SIB, Jumat (10/11).

"Sudah 78 tahun Indonesia merdeka dan bahkan bupati Simalungun juga sudah 6 kali berganti, barulah setelah bupati bapak Radiapoh Sinaga desa kami ini menikmati pembangunan air bersih berbasis masyarakat yang dikelola PDAM Tirta Lihou," sebut dua pemuda Maligas Tongah Rido Asenk Sinaga SE dan dr Niko Lumbantobing.

Sejumlah pekerja dan mandor bangunan ketika dikonfirmasi menyebut, proyek salurana air bersih itu dimulai September 2023 dan di awal Desember diharapkan air bersih sudah bisa dinikmati masyarakat Maligas Tongah.

Sebagaimana diketahui, Nagori Maligas Tongah berpenduduk 3000 jiwa lebih dengan Pangulu Barlian Sinaga SE, selama ini hanya mengkonsumsi air bersih dengan sumur bor dan air tadah hujan.

Berdasarkan data di kantor desa setempat, penduduk yang mayoritas petani dengan suku Batak dan Jawa, selalu hidup rukun dan damai. Bahkan putra/putri Nagori Maligas Tongah, sudah bayak yang maju-maju dalam pendidikan dan jabatan.

Seperti Dr H Novri Ompusunggu SHMH saat ini anggota DPR RI di Komisi III dari Fraksi PDIP. Ada juga empat orang dokter yaitu dr Sudung Sinaga, dr Halty Hutauruk, dr April Nando Ompusunggu dan dr Niko Lumbantobing.

Kemudian ada empat pendeta yakni Pdt J Sinaga, Pdt Arenta Rumahorbo MTh, Pdt Jefri Putra Teguh Tampubolon STh dan Pdt Ando Sitindaon STh, dan banyak lagi putra dan putri terbaik yang lahir dan besar di Desa Maligas Tongah yang selama ini bisa hidup dengan mengkonsumsi air yang bukan dikelola PAM. (**)