Tapteng (SIB)
Penjabat Bupati Tapanuli Tengah Elfin Elyas Nainggolan memicu kontroversial belakangan ini. Pasalnya, dua kelompok massa yang pro dan kontra melakukan unjuk rasa antara meminta Elfin Elyas mundur dan mendukung kinerja Elfin Elyas sebagai Pj Bupati.
Massa yang meminta Elfin Elyas mundur mengatasnamakan Koalisi Masyarakat Tapanuli Tengah (KMTT) yang berasal dari berbagai lapisan masyarakat melakukan aksi unjukrasa, Senin (8/5). Kelompok ini menilai kinerja Elfin Elyas tidak tegas kepada aparatur yang terlibat politik praktis serta tidak mampu membenahi kinerja aparaturnya.
“Elfin Elyas tidak mampu menertibkan aparat dan perangkat-perangkat desa untuk mencopot satu gambar ketua partai politik (parpol) di Kabupaten Tapteng, yang ditempel hampir di seluruh rumah-rumah masyarakat,” kata orator aksi, Dennis Simalango, seraya memimpin aksi berjalan dari simpang DPRD menuju Gedung DPRD Tapanuli Tengah.
Hanya saja aksi massa yang kontra terhadap kepemimpinan Elfil Elyas tersebut tidak sampai ke Gedung DPRD Tapanuli Tengah karena dalam perjalanan dihalangi sekelompok orang hingga nyaris bentrok, namun polisi yang berjaga menenangkan massa dan mengimbau untuk tidak terprovokasi serta tidak melakukan keributan.
Karena situasi tidak memungkinkan, massa KMTT batal ke Gedung DPRD Tapanuli Tengah dan memilih mundur.
Sementara massa yang mendukung kinerja Elfin Elyas sebagai Pj Bupati Tapanuli Tengah mengatasnamakan Gerakan Lintas Pemuda Ormas Mahasiswa dan Masyarakat Tapanuli Tengah melakukan aksi unjukrasa di Gedung DPRD Tapanuli Tengah, Kamis (11/5).
Kelompok ini melakukan aksi massa di Gedung DPRD Tapanuli Tengah tanpa ada yang menghalangi hingga selesai. Mereka juga terlihat bersemangat menyampaikan orasi dan berteriak meski dibawah terik matahari. Aksi massa juga berlangsung dengan tertib dan aman hingga selesai.[br]
Sementara Ketua Lembaga Konsultasi Bantuan Hukum Sumatera Parlaungan Silalahi SH kepada harianSIB.com menyampaikan rasa kecewanya kepada Elfin Elyas selaku Pj Bupati Tapanuli Tengah, Kamis (11/5).
Menurut Parlaungan, selama ini masyarakat Tapanuli Tengah kondusif dan harmonis tetapi setelah Elfin Elyas sebagai Pj Bupati Tapanuli Tengah terjadi pro dan kontra yang bisa menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat.
Parlaungan meminta Menteri Dalam Negeri untuk mengevaluasi kepemimpinan Elfin Elyas Nainggolan sebagai Pj Bupati untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.