Sabtu, 21 September 2024

Warga Medan Diimbau Ikhlas untuk Saling Menghargai Guna Singkirkan Intoleransi

Redaksi - Senin, 17 April 2023 17:02 WIB
326 view
Warga Medan Diimbau Ikhlas untuk Saling Menghargai Guna Singkirkan Intoleransi
Foto: Panitia Paskah BKAG Medan /Pdt Erwin Butarbutar
Bantuan: Ir Salomo Hutabarat enyerahkan batuan bahan makanan pada 100 warga yang membutuhkan dalam rangkaian perayaan Paskah Akbar Tahun 2023 BKAG Medan, Selasa (11/4) di Gereja Mawar Sharon Sun Plaza Lt 4 Roof Medan. Terlihat  Ketua Umu
Medan (SIB)
Ir Salomo Hutabarat mengatakan, warga Medan diimbau ikhlas dalam saling menghargaai dan menghormati sesama manusia. Cara itu, lanjutnya, untuk menyingkirkan pikiran dan tindakan yang muaranya mengikis bahkan menghilangkan intoleransi. “Cara lain, jangan ada yang merasa mayoritas dan merasa berjasa lebih dari pihak lain dalam kehidupan sosial kemasyarakatan,” tegasnya saat memberi sambutan pada perayaan Paskah Akbar Tahun 2023 Badan Kerja Sama Antar-Gereja (BKAG) Medan, Selasa (11/4) di Gereja Mawar Sharon Sun Plaza Lt 4 Roof Medan.

Mantan anggota DPR RI itu mengatakan, dari daftar yang dirilis satu instansi, Medan di Sumut masuk dalam jajaran kota intoleransi di Tanah Air. “Itu tak lain karena kebijakan yang diambil memberi peluang pada masyarakatnya melakukan tindakan intoleransi. Termasuk adanya pembiaran hingga kelompok atau oknum yang melakukan tindakan intoleransi merasa ‘dilindungi’,” tegasnya.

Tokoh Kristen yang jemaat GPIB Immanuel Medan tersebut mencontohkan Boyolali yang warganya non-Kristen lebih 90 persen tapi masyarakatnya memberi kemungkinan pada seluruh umat beragama menjalankan sesuai ajaran yang dianut. “Anak-anak Tuhan di kota itu, mengadakan kebaktian akbar dan KKR di Pendopo Bupati dan pimpinannya memfasilitasi untuk menyukseskan kegiatan religi tersebut,” paparnya.

Kondisi itu disebabkan visi misi yang digariskan pimpinan dijalankan murni dan konsekuen dalam semangat dan bingkai NKRI. Alasannya kenapa memberi izin pada seluruh agama mengadakan kegiatan dengan fasilitas pemerintah sebab bila masyarakatnya memiliki kualitas keimanan, otomatis membawa kesejahteraan.

Ia mengajak warga Kristen introspeksi kenapa masih terjadi persekusi dan intoleransi. “Karena sebagai anak Tuhan tidak kompak dan tidak memiliki visi dan misi yang sejalan dengan program pemerintah,” tambahnya. “Sejalan dengan pemerintah bukan berarti membebek tapi memboboti program pemerintah dengan semangat sama-sama membangun bangsa yang majemuk demi kesejahteraan bersama,” tambahnya.

Khusus Medan yang majemuk, harap Salomo Hutabarat, seluruh komponen masyarakat harusnya sama-sama mengambil peran positif tanpa harus merasa lebih benar dan berjasa. “Ingat perintah Tuhan, cintai sesamamu. Anak-anak Tuhan pun harus lebih peka dengan lingkungannya. Selain membantu sesama juga care pada persoalan kota hingga terjadi saling pengertian,” simpulnya. “Di Medan, masih ada ‘semangat’ intoleransi dari kelompok tertentu sebab kebijakan yang ditempuh membuka peluang untuk beraksi intoleransi,” simpulnya.[br]


Ketua Umum BKAG Pdt Johnny Alexander Lontoh MMin MTh mengatakan, organisasi yang dipimpimnya sebggai koordinator antargereja. “Tapi BKAG diboboti dengan kewajiban lebih peduli pada sesama tanpa memerhatikan latar belakang individu atau kelompok,” tambahnya. “Berbagi pada masyarakat sebagai satu cara memboboti BKAG hingga kehadirannya dirasakan masyarakat,” tambahnya didampingi Sekretaris Pdt Dr Suardin Gaurifa, Wakil Ketua Pdt Krisman Saragih STh, Ketua Panitia Pdt Drs Justan H Silaban MTh, Sekretaris Pdt Temmy Myson Tindage STh.

Hadir di antara 500-an undangna yang mewakili 45 sinode dan gereja itu Bishop GTDI - GOCOP Dr Fasa Aro Zendrato MPdk dan Ibu Gembala, JA Ferdinandus, Pdt Dr Longge Karo Sekali, Pdt Wilson Simanjuntak dari Tarutung. Dandim 0201/BS diwakili Kapt Soni Ginting, sebagian dari 45 Ketua Sinode yang berwadah di BKAG Medan. (R10/a)






Sumber
: Koran SIB
SHARE:
komentar
beritaTerbaru