Bawaslu Taput Ingin Mahasiswa Jadi Garda Terdepan dalam Mengawal Demokrasi

Tapanuli Utara (SIB)

Kordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas (HP2H) Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Arthur Simanungkalit, STh SH MPd.K yang didaulat sebagai pembicara mengingatkan, mahasiswa agar menjadi garda terdepan dalam mengawal demokrasi di Negara Republik Indonesia terkhusus di Taput.

Hal itu disampaikan, Arthur saat memberikan kuliah umum di Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli (UNITA), Jumat, (24/3) dengan topik, Politik Hukum dan Demokrasi di Indonesia (Studi Peran Bawaslu dan Kampus dalam Tahun Politik Menyongsong Pemilu tahun 2024)".

Menurut Arthur, sebagaimana dalam rilis berita yang diterima SIB, Selasa (28/3) ada beberapa poin peran kampus untuk Pemilu 2024.

Pertama, kampus sebagai pengontrol, pemantau/pengawas, penjaga etika dan sistem demokrasi agar tidak tercederai (election observer). Kedua, kampus harus bisa sebagai fasilitator, kampus tidak anti politik dan kampus sebagai wadah pendidikan politik.

Berikutnya, kampus harus bisa sebagai pembela hak-hak rakyat dan membantu masyarakat untuk hak-hak dalam demokrasi (advokasi).

Kemudian, dosen dan mahasiswa (kampus merdeka) harus turut ambil bagian dalam pendidikan politik bagi masyarakat dan pemilih pemula (edukator).

Dia berharap, agar mahasiswa dapat menjadi mitra Bawaslu Kabupaten Taput dalam mengawal pesta demokrasi yang akan berlangsung tahun 2024 mendatang demi tercapainya Pemilu yang adil dan berintegritas yang sekaligus merupakan harapan dan cita-cita bersama.

Di akhir paparannya, ia juga menjelaskan tugas, fungsi dan wewenang Bawaslu sebagai lembaga pengawas Pemilu dan beberapa bentuk kerjasama yang dapat dilakukan dengan perguruan tinggi.

Diketahui, dalam pelaksanaan kuliah umum itu juga merupakan sebagai bentuk nyata tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Bawaslu Kabupaten Taput dengan UNITA yang telah ditandatagani pada tanggal 31 Agustus 2021 lalu.

Selain itu lanjutnya, mengingat kebijakan Kemendikbudristek program Kampus Merdeka yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengasah kemampuan sesuai bakat dan minat sebagai langkah persiapan karir.

Sebelumnya, Pembantu Rektor III (PR III), Hotlin Siregar SE MM mewakili Rektor dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada pihak Prodi Ilmu Hukum Fakultas Hukum UNITA atas penyelenggaraan kegiatan, sebab, kegiatan itu adalah salah satu wujud dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang diprogramkan oleh Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Oleh karena itu Hotlin berharap, agar seluruh mahasiswa boleh lebih konsentrasi menyimak materi yang dipaparkan oleh narasumber.

Sementara itu, Pembantu Dekan I Fakultas Hukum (FH), Motlan Gultom SH MH turut mengucapkan terimakasih kepada pihak Bawaslu Taput, sebab para mahasiswa telah mengetahui dan memahami sedikit banyak tentang politik hukum dan demokrasi.

Ia mengajak para mahasiswa/wi agar turut serta pada setiap pesta demokrasi yang ada di negara Indonesia khususnya di Taput.

Kuliah umum dihadiri, Dekan FH Dr MJP Sagala SH MS, PD II FH, Dina Situmeang SH MH, PD III FH Ops Sigalingging SH MH, Kepala Prodi FH Herlina Panggabean SH MH, Dosen FH, Rini Simangunsong SH MH, Dosen FH, Anggiat Pasaribu SH MKn dan perwakilan fungsionaris dan mahasiswa dari 8 Program Studi (Prodi) yang ada di UNITA.

Usai kegiatan, dilanjutkan dengan pemberian cinderamata kepada Bawaslu Taput oleh PR III Hotlin didampingi seluruh fungsionaris Prodi. (Rel/BR6/d)