Jumat, 20 September 2024

Kebakaran Hutan Meluas, Peru Nyatakan Status Darurat

Robert Banjarnahor - Kamis, 19 September 2024 16:20 WIB
62 view
Kebakaran Hutan Meluas, Peru Nyatakan Status Darurat
Status darurat dinyatakan Presiden Peru Dina Boluarte pada tiga wilayah negara tersebut yang dilanda kebakaran, Rabu (18/9/2024).
Kolombia (harianSIB.com)

Status darurat dinyatakan Presiden Peru Dina Boluarte pada tiga wilayah negara tersebut yang dilanda kebakaran, Rabu (18/9/2024). Tempat gelombang kebakaran hutan telah menyebar dan menghancurkan ribuan hektare hutan.

Terjadi 34 kebakaran hutan, yang masih berlangsung dan telah menewaskan 16 orang serta melukai 140 orang sejak Juli, demikian dilaporkan Institut Pertahanan Sipil Nasional Peru mengutip Anadolu dilansir dari Antara.

Baca Juga:

Dampak peristiwa tersebut, sektor peternakan juga dilaporkan kehilangan 337 hewan.

Boluarte menyesalkan bahwa sebagian besar lebih dari 230 kebakaran hutan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh manusia, kemungkinan karena praktik budaya leluhur yang digunakan untuk menyiapkan lahan bagi pertanian dan memperluas batas-batas pertanian.

Baca Juga:

Dia mengatakan, bahwa sekitar 80 persen kebakaran tersebut telah "terkendali," namun meminta komunitas petani untuk berhenti membakar padang rumput.

Tiga wilayah yang paling terdampak adalah San Martin, Ucayali, dan Amazonas, yaitu daerah-daerah yang menurut presiden sulit dijangkau pesawat untuk proses pemadaman kebakaran dari udara karena kondisi atmosfir yang rumit.

"Percayalah pada kami. Kalian tidak sendirian. Tapi mari kita jangan menyebabkan lebih banyak kebakaran," katanya.

Lebih dari 5.000 hektare (12.355 are) telah hangus terbakar dan beberapa kota di negara itu kehabisan air. Kondisi itu disebut para ahli sebagai salah satu kekeringan terburuk dalam lebih dari satu dekade.

Boluarte mengatakan, 20 ton bantuan kemanusiaan telah dikirimkan ke Iquitos untuk menangani kekurangan air yang disebabkan oleh kurangnya hujan. (*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
komentar
beritaTerbaru