111 Pasien RSJ Prof Ildrem Terlantar, Keluarga Enggan Menjemput
Medan (harianSIB.com)Sebanyak 111 pasien di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Ildrem, Provinsi Sumut, masih menunggu jemputan keluarganya meski te
Menurut peringatan terbaru dari Pusat Peringatan Topan Bersama (JTWC), mengutip CNN, Kamis (15/8/2024), kecepatan angin Topan Ampil tercatat 140 kilometer per jam (85 mph), Hal itu disetarakan dengan badai Kategori 1 di cekungan Atlantik.
Kemungkinan kecepatan angin topan semakin bertambah dalam 36 jam ke depan karena badai bergerak di perairan yang sangat hangat, yang berarti lebih banyak uap air di udara yang memicu terjadinya topan.
Baca Juga:
JTWC memperkirakan badai ini bisa menjadi setara dengan badai Kategori 3 pada Jumat malam waktu setempat saat mendekati Jepang di tenggara Tokyo.
Dua maskapai penerbangan besar, Japan Airlines dan All Nippon Airways, telah membatalkan total sekitar 500 penerbangan yang melayani bandara Haneda dan Narita di ibu kota, menurut lembaga penyiaran publik NHK.
Baca Juga:
Perjalanan kereta api juga terganggu. Enam jalur di jaringan kereta peluru (shinkansen) Jepang menangguhkan layanan antar-stasiun tertentu dan memperingatkan penundaan besar pada esok hari, termasuk jalur penting Tokaido yang menghubungkan Tokyo dengan Osaka.
Pejabat meteorologi Jepang telah memperingatkan bahwa beberapa bagian utara dan timur Jepang mungkin akan mengalami angin kencang, gelombang laut yang ganas, hujan lebat, banjir, tanah longsor, dan meluapnya sungai. Mereka mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan tetap bersiap.
Pusat badai diperkirakan akan tetap berada sedikit di lepas pantai saat berbelok ke arah timur laut dan menjauh dari Jepang, menurut JTWC dan Badan Meteorologi Jepang. Jika badai tersebut berada di lepas pantai dan hanya menyapu pantai, dampaknya mungkin hanya kecil di Jepang, yaitu membawa hujan dan angin ke beberapa wilayah termasuk Tokyo.
Namun, dampaknya bisa jauh lebih kuat jika arahnya berubah sehingga mendekatkan pusatnya ke pantai, atau bahkan menyebabkan longsor. Badai tersebut diperkirakan akan melemah pada Sabtu pagi, 17 Agustus 2024, waktu setempat dan mereda saat bergerak ke perairan yang lebih dingin pada akhir pekan.
Badai topan menambah daftar panjang tantangan alam yang harus dihadapi Jepang selama sepekan terakhir dan berdampak pada perekonomian mereka. Khusus di sektor perhotelan, peringatan gempa besar yang dikeluarkan pekan lalu membuat ribuan orang membatalkan pemesanan hotel dan akomodasi lainnya.
Peringatan potensi gempa besar itu pertama kali dikeluarkan Jepang sepanjang sejarah, menyusul gempa berkekuatan magnitudo 7,1 di selatan Jepang terjadi pada Kamis, pekan lalu. Peringatan itu berlaku selama seminggu.
Peringatan itu bertepatan dengan hari libur tahunan "obon" di Jepang, yang merupakan musim sibuk bagi bisnis pariwisata ketika banyak orang Jepang mengunjungi kampung halaman mereka dan memberikan penghormatan kepada leluhur. "Biasanya semua hotel dan penginapan di kota kami akan penuh dipesan pada saat seperti ini," kata Nishitani. (*)
Medan (harianSIB.com)Sebanyak 111 pasien di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof Ildrem, Provinsi Sumut, masih menunggu jemputan keluarganya meski te
Pematangsiantar (harianSIB.com)Rekontruksi kasus pembunuhan seorang wanita Mutia Pratiwi (26) digelar Ditreskrimum Polda Sumut di kediaman t
Humbahas (harianSIB.com)Ketua Umum Punguan Simbolon Boru Indonesia (PSBI), Dr. Effendi Simbolon ikuti acara adat saurmatua sampai prosesi pe
Medan (harianSIB.com)Perkara pencurian seekor kerbau di Siborongborong, Tapanuli Utara (Taput), disetujui JAM Pidum Kejagung diselesaikan se