Jakarta (SIB)
Pra Horja Bolon Lokus Adat Budaya Batak (LABB), juga disebut Sidang Tahunan Dewan Mangaraja LABB tahun 2019 , yang digelar hari Kamis ( 5/12/19 ) di Auditorium Universitas Mpu Tantular Jalan Cipinang Besar Jakarta Timur berlangsung sukses dan meriah.
Hadir sekitar 1500 orang meliputi puluhan Ketua Marga -marga, tokoh masyarakat Batak, pemuka agama, generasi muda dan aktifis Lembaga Sosial Masyarakat ( LSM).
Pra Horja Bolon LABB 2019 yang bertema " Girgir Holong Masihaholongan Dohot Harentaon" ini dikemas oleh Dewan Mangaraja LABB yang dipimpin Brigjen TNI (Purn) Berlin Hutajulu bekerjasama dengan LABB dengan Ketua Umumnya Budi P Sinambela BBA,
Kegiatan yang bernuansa budaya Batak itu dibuka Praeses HKBP Distrik VIII DKI Jakarta Pdt Midian KH Sirait MTh ditandai dengan pemukulan gong. Turut mendampingi beberapa pengurus Dewan Mangaraja LABB dan LABB, antara lain Brigjen TNI (Purn) Berlin Hutajulu ( Ketua Umum DM ) , Marsda TNI (Purn) JFP Sitompul (Ketua I DM), Ir. Nikolas Naibaho (Ketua II), Drs. Martua Situngkir Ak ( Ketua III), Drs. Pontas Sinaga ( Ketua IV), Marsma TNI (Purn) Darlis Pangaribuan MSc (Sekretaris Jenderal DM), Budi P Sinambela BBA (Ketua Umum LABB), Ir Monang Sirumapea, MM ( Ketua ), Ir Santiamer Silalahi (Sekjen LABB) dan lain sebagainya .
Juga hadir Ketua Umum Batak Centre Ir. Sontang M.Tampubolon, Drs Jerry R Sirait (Sekjen), Prof Dr Gimbal Doloksaribu (Ketua Umum PERGUBI), Edison Manurung SH MM (Ketua Umum KDT), Drs Tonny Rons Hasibuan SH MM (Pembina KDT), Djalan Sihombing SH (Sekjen FBBI) dan lainnya.
Diawali doa pembukaan oleh Pdt Dr Marihot H Siringoringo SH MH, disusul menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dipimpin F Jadisman Hutapea dan dilanjutkan acara lainnya dengan MC. Nikolas Naibaho.
Ketua Umum DM LAB Brigjen TNI (Purn) Berlin Hutajulu menyatakan, sesungguhnya Horja Bolon baru akan dilaksanakan Maret 2020 mendatang. Tetapi, pengurus menganggap perlu dilaksakan Pra Horja Bolon, untuk menyatukan persiapan, pemikiran dan pemahaman, tentang berbagai program yang akan dilaksanakan ke depan.
Waktunya, bertepatan satu tahun berdirinya organisasi Lokus Adat Budaya Batak (LABB). Sebab, LABB lahir 5 Desember 2018 dan memiliki dua lembaga, yakni, Dewan Mangaraja (DM) sebagai lembaga tertinggi (legislatif) dan Lokus Adat Budaya Batak (LABB) sebagai eksekutif.
Berlin Hutajulu mengemukakan, program kerja DM-LABB ke depan tidak hanya fokus menyangkut seni dan budaya Batak.
Tetapi, juga peduli terhadap pelestarian dan pengembangan obyek wisata di kawasan Danau Toba. Juga masalah tanah ulayat yang akhir akhir ini semakin dikeluhkan oleh masyarakat di kawasan Danau Toba, karena dinilai merugikan masyarakat setempat.
" Kami berharap, Pemerintah Daerah (Pemda) di kawasan Danau Toba, termasuk Pemda Sumut memperhatikan kedua permasalahan ini secara serius dan cermat " kata Berlin Hutajulu.
Ketua Panitia Pra Horja Bolon LABB 2019 Marsda TNI (Purn) JFP Sitompul mengatakan makna kegiatan, selain peringatan satu tahun berdirinya LABB, juga sebagai forum penyampaian pertanggungjawaban DM dan DPP , rencana kerja, ruhut-ruhut adat Batak Toba Se-Jabodetabek, serta rapat komisi membahas ART sekaligus menetapkan alat kelengkapan organisasi.
Ketua Umum LABB Budi P.Sinambela BBA, mengharapkan agar masyarakat Batak, khususnya di perantauan supaya menyatukan cara pandang tentang nilai nilai Habatahon, sehingga lebih efisien, efektif dan ekonomis terutama dalam pelaksanaan adat. (J01/c).
