Sabtu, 21 Desember 2024

Benarkah Obat Hipertensi Berisiko Merusak Ginjal ? Ini Faktanya

Robert Banjarnahor - Minggu, 22 September 2024 10:15 WIB
356 view
Benarkah Obat Hipertensi Berisiko Merusak Ginjal ? Ini Faktanya
(Foto: istimewa)
Ilustrasi minum obat hipertensi setiap hari.
Jakarta (harianSIB.com)

Selain menjalankan pola hidup sehat, para penderita hipertensi juga harus minum obat secara rutin untuk menurunkan tekanan darah.

Hal ini guna menghindari meningkatnya risiko terkena penyakit lainnya seperti jantung, stroke, dan berbagai penyakit kronis lainnya yang dapat menyebabkan kematian. Normalnya, tekanan darah sistolik di kisaran 120-129 mmHg dan tekanan darah diastolik di angka 80-84 mmHg.

Apakah mengonsumsi obat hipertensi setiap hari dapat merusak ginjal ?

Baca Juga:

Mengutip situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dikutip dari CNBC Indonesia, hipertensi yang tidak terkendali justru dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal. Sebaliknya, kerusakan pada ginjal lambat laun akan bermanifestasi menjadi tekanan darah tinggi.

Ketua Indonesian Society for Hypertension (INASH), dr. Tunggul Situmorang, SpPD-KGH mengatakan obat anti hipertensi, obat anti gula, dan obat kolesterol berfungsi untuk menjaga dan melindungi ginjal dari kerusakan.

Baca Juga:

Selain itu, penderita hipertensi memang diwajibkan minum obat secara rutin karena merupakan tata laksana pengobatan penyakit hipertensi, yang diberikan sesuai dengan resep dokter.

*Penyakit Ginjal dan Hipertensi

Ginjal adalah sepasang organ tubuh berbentuk kacang yang berada di bagian bawah punggung. Organ tubuh itu berfungsi untuk membersihkan dan menyaring limbah dan racun dalam darah, mengatur keseimbangan elektrolit, cairan dan asam basa dalam tubuh, serta memfasilitasi metabolisme vitamin D.

Kalau fungsi ginjal terganggu, tubuh akan mengalami berbagai komplikasi penyakit, seperti anemia, gangguan elektrolit dan penumpukan racun. Penyebab gangguan atau penyakit ginjal ini bisa bermacam-macam, namun faktor risiko mengalami kerusakan ginjal akan semakin besar jika seseorang memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Antara lain, menderita hipertensi, diabetes, penyakit jantung, dan penyakit hati, berasal dari keluarga dengan riwayat penyakit ginjal, terdapat kelainan pada bentuk ginjalnya, pernah mengalami infeksi kandung kemih dan infeksi ginjal yang berulang. Selain itu, jika seseorang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas, memiliki pola makan tinggi garam atau gula.

Kemudian, jarang minum air putih juga dapat memicu risiko kerusakan ginjal, karena itu mempertinggi risiko kekurangan cairan. Serta, daya tahan tubuh lemah atau menderita penyakit autoimun dapat memperbesar risiko tersebut.

Jika gangguan atau kerusakan pada ginjal ini tidak ditangani dengan baik, fungsi ginjal akan terus menurun secara bertahap, hingga akhirnya menyebabkan gagal ginjal.

*Menjaga Kesehatan Ginjal

Fungsi ginjal yang telah menurun atau mengalami kerusakan tidak dapat dipulihkan kembali menjadi normal. Yang dapat dilakukan hanyalah memperlambat penurunan fungsi ginjal melalui perawatan dan pengobatan yang tepat. Oleh karenanya, penting untuk menjaga kesehatan ginjal sejak dini untuk menghindari kerusakan atau penurunan pada fungsi ginjal.

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan ginjal adalah

1. Mencukupi Kebutuhan Air
Pastikan Anda mencukupi kebutuhan air minimal 2 liter atau 8 gelas setiap hari, yang diperoleh dari air putih dan cairan lainnya. Namun, tentunya cairan yang terbaik adalah air putih.

2. Makan Makanan Bergizi
Perbanyak konsumsi buah dan sayuran, serta makanan yang baik untuk kesehatan ginjal, seperti biji-bijian, makanan tinggi Omega-3, makanan yang kaya akan vitamin B6, B9, B12, C dan D, serta makanan dengan kandungan ion seimbang.

3. Menjaga Tekanan Darah
Karena tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyebab gangguan kesehatan ginjal, maka penting bagi kita untuk selalu menjaga tekanan darah tetap stabil. Caranya, dengan membatasi asupan garam maksimal 1 sendok teh (2000 mg) per hari, mengelola stress, istirahat dan tidur cukup, serta menghindari berbagai faktor risiko yang dapat memicu tekanan darah tinggi.

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
Tags
komentar
beritaTerbaru