Jumat, 20 September 2024

Hasil Penelitian ITB dan BBKFK Kemenperin: Galon Polikarbonat Aman Digunakan

Donna Hutagalung - Rabu, 04 September 2024 10:22 WIB
173 view
Hasil Penelitian ITB dan BBKFK Kemenperin: Galon Polikarbonat Aman Digunakan
Foto: SNN/Int
Ilustrasi air minum dalam kemasan galon
Jakarta (harianSIB.com)
Penelitian terbaru oleh Balai Besar Kimia, Farmasi dan Kemasan (BBKFK) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan, galon Polikarbonat dari berbagai merek yang diuji terbukti aman digunakan sebagai kemasan air minum. Hasil ini memperkuat temuan sebelumnya dari Kelompok Studi Polimer Institut Teknologi Bandung (ITB).

Manajer Teknis BBKFK Kemenperin, Roni Kristiono, menjelaskan, BBKFK telah melakukan pengujian terhadap delapan perusahaan yang mengajukan uji migrasi Bisfenol-A (BPA) dari galon Polikarbonat.

"Hasil uji menunjukkan tingkat migrasi BPA dari galon-galon ini masih jauh di bawah ambang batas aman yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebesar 0,6 bpj," ungkapnya, sebagaimana pres rilis yang diterima harianSIB.com, Rabu (4/9/2024).

Baca Juga:

Lebih lanjut, Roni menyebut, dalam tiga kali pengujian yang dilakukan setiap 10 hari, semua hasil tetap berada di bawah batas aman.

"Alat deteksi kami hanya bisa membaca hingga 0,012 bpj, dan kebanyakan galon menunjukkan nilai migrasi yang bahkan lebih rendah dari itu, dengan beberapa mencapai 0,1 bpj. Namun, semua ini tetap aman menurut standar BPOM," tambahnya.

Baca Juga:

Sebelumnya, penelitian serupa oleh ITB yang dipimpin oleh Akhmad Zainal Abidin, Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran, juga menemukan bahwa air minum dalam kemasan galon Polikarbonat tidak mengandung BPA pada tingkat yang terdeteksi. Penelitian ini dilakukan terhadap berbagai merek air minum dalam kemasan (AMDK) terpopuler di Jawa Barat.

"Penelitian kami tidak menemukan BPA di semua sampel AMDK yang diuji, yang berarti kadar BPA masih sangat aman dan berada jauh di bawah ambang batas yang ditetapkan oleh standar nasional dan internasional," jelas Zainal.

Menurut Zainal, penelitian ini merupakan bagian dari upaya mengedukasi masyarakat tentang keamanan dan kualitas AMDK yang didasarkan pada uji ilmiah yang ketat dan independen. Penelitian ini menggunakan metode standar keamanan dan kualitas air minum, baik dari BPOM, SNI, maupun standar internasional lainnya.

Penelitian ITB menggunakan alat High Performance Liquid Chromatography (HPLC) dengan tingkat akurasi tinggi, yang memiliki Limit of Detection (LoD) sebesar 0,0099 mikrogram per liter. Sementara, ambang batas maksimum migrasi BPA yang diizinkan oleh BPOM adalah 600 mikrogram per liter (0,6 ppm).

Hasil dari kedua penelitian ini memberikan jaminan bahwa galon Polikarbonat yang beredar di pasar aman digunakan sebagai kemasan air minum, sesuai dengan regulasi yang berlaku di tingkat nasional dan internasional. (*)

Editor
: Donna Hutagalung
SHARE:
komentar
beritaTerbaru