Jumat, 20 September 2024

Teknologi AI Baru Deteksi Sel Kanker dengan Akurasi Tinggi

Robert Banjarnahor - Rabu, 28 Agustus 2024 09:21 WIB
314 view
Teknologi AI Baru Deteksi Sel Kanker dengan Akurasi Tinggi
foto:pixabay
Ai dan alat medis futuristik.
Moskow (harianSIB.com)

Alat berbasis kecerdasan buatan AINU (Artificial Intelligence Nucleus) berhasil dikembangkan oleh para ilmuwan untuk mendeteksi sel abnormal di antara sel normal. Dengan kemampuan ini, AINU dapat digunakan untuk mendeteksi kanker dan berbagai penyakit menular dengan lebih akurat dan cepat.

Menurut artikel di jurnal Nature Machine Intelligence yang diterbitkan pada Selasa (27/8/2024), dilansir dari Antara, teknologi ini memanfaatkan algoritma pembelajaran mesin yang telah dilatih pada ribuan gambar sel untuk mengenali perbedaan halus antara sel yang sehat dan sel yang mungkin berbahaya.

Baca Juga:

Dalam artikel tersebut menyatakan, metode yang digunakan dapat mengidentifikasi sel yang terinfeksivirus dalam darah atau jaringan pada tahap yang sangat awal setelah infeksi, dengan aplikasi penting untuk imunologi dan biologi virus. Terakhir (dan yang terpenting, menurut pendapat kami), alat tersebut dapat mengidentifikasi sel kanker (dan mungkin sel metastasis) di antara sel ganas dari spesimen manusia.

Masih dalam artikel, disebutkan pula bahwa alat itu akan mempercepat diagnostik dan terapi dalam pengobatan regeneratif, virologi serta biologi kanker.

Baca Juga:

Riset pengembangan alat AI itu dilakukan oleh tim ilmuwan asal Spanyol dan China. Namun demikian, para peneliti mengakui bahwa masih ada keterbatasan sebelum teknologi tersebut siap untuk dilakukan ujicoba atau dimanfaatkan dalam pengaturan klinis, lapor portal berita Infosalus.

Pengembangan alat ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam bidang kedokteran, karena diagnosis dini adalah kunci untuk pengobatan yang lebih efektif. Dengan kemampuan AINU untuk mendeteksi sel abnormal secara lebih andal, dokter dapat melakukan intervensi lebih awal dan meningkatkan peluang kesembuhan pasien. (*)

Editor
: Robert Banjarnahor
SHARE:
komentar
beritaTerbaru