Cerita Konsul Timor Leste Tentang Tais dan Ornamen Ramadan

Medan (SIB)

Konsul Kehormatan Republic Democratic Timor Leste di Medan, Irawan Suwandi Malequi, Kamis (21/3), mengunjungi pusat niaga ornamen religi dan etnik terlengkap di Medan. Menemui pengelolanya Aliansyah SHU, owner Toko Acai Jaya, olahragawan dan juga pegiat industri usaha mikro kecil menengah (UMKM) itu sharing mengenai niaga yang bersentuhan dengan masyarakat kelas ekonomi menengah bawah.

Irawan cerita mengenai tais, kain tenun produksi berbasis UMKM warga Timor Leste dan sebagian Nusa Tenggara Timur. “Dikerjakan dengan semangat melestarikan warisan leluhur sebab di tais itu ada filosofi kehidupan masyarakat. Itu sebabnya, tais beda dengan tenun lainnya,” jelasnya.

“Saya berharap kiranya pelaku berbasis UMKM yang bersentuhan dengan kearifan lokal melakukan hal serupa. Kreativitas penenun, dalam memroduksi tais, dikombinasikan culture dan nature,” jelasnya.” tambahnya.

Ia minta ada proteksi pada pelaku UMKM agar tetap tumbuh. Hal serupa diharapkan Aliansyah SHU yang menyediakan space di Toko Acai Jaya. “Bahkan di tiap menjelang hari besar agama, produk berbasis UMKM ‘dimanjakan’ karena beroleh ruang istimewa di sini,” jelas tokoh pembauran tersebut.

Sama halnya ornamen Ramadan 1445 Hijriah, ragam aksesoris mulai dari ketupat, bulan sabit dan bintang berlampu, gambar masjid, mainan unta, beduk yang diproduksi memassa sesuai perkembangan era. Produk terbaru seperti lampu bulan sabit, lentera, penunggang unta yang menggunakan lampu disentuh teknologi yakni dapat dicas (isi ulang) seperti baterai handphone.

Sejumlah akesori yang tipajang di lokasi tersebut menarik perhatian publik. Di antaranya ketupat berbagai ukuran, lampion topi dan bulat, lampu tirai bulan dan bintang, lampu ketupat, striker ketupat, lampu baterai lentera, beduk gantung dan beduk meja, beduk berdiri, amplop lebaran berbagai macam, kotak hampers dan tas hampers, toper lebaran, hantag lebaran, lampu gantung bulan bintang serta berbagai macam pita dan lainnya. (**)