Gunungmalela (SIB)
Konsekuensi #DiRumah Aja sejak pandemi Covid-19 membuat warga mengandalkan Internet. Mulai belajar, kerja sampai menutupi kebutuhan primer sehari-hari. Tetapi, ada kalanya, terjadi kontaminasi karena isi konten yang sepenuhnya sehat. Langkah terbaik dengan mendampingi generasi muda dalam berselancar di dunia maya. Selain sebagai sumber informasi dan memudahkan kerja, juga menjadi sumber hiburan karena beragamnya tontonan berkualitas.
Demikian diucapkan Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagori (PMPN) Kab Simalungun Drs Sarimuda AD Purba MSi. Ia menegaskan, pentingnya Internet namun dalam menyamaratakan fasilitas Internet, diperlukan jaringan. “Internet menjadi vital di desa. Mulai dari mendukung pembangunan fisik hingga humaniora serta kualitas sumber daya manusia (SDM) warga desa,†tegasnya.
Ia mengatakan, ada upaya tiap kantor desa (Nagori) di Simalungun memiliki jaringan informasi dan komunikasi (baca: Internet). "Dengan sistem atau aplikasi yang menggunakan teknologi tersebut, mempercepat dalam sisi pelaporan karena tidak menggunakan cara-cara manual, selain itu pengawasannya juga langsung sampai ke pusat dan sistem tersebut menjangkau hingga pelosok," kata pria familiar itu via pesan daringnya, Rabu (3/6).
Ia merinci, Internet membantu warga. Mulai dari sumber ilmu khususnya sejak kebijakan belajar dari rumah sampai menghemat waktu sedemikian rupa. “Internet percepatan pelaporan, pengawasan dan manajemen keuangan di desa, dengan menggunakan aplikasi sistem keuangan desa (Siskeudes),†simpul Kadis PMPN.
Menurutnya, pembangunan Internet desa sesuai dengan kewenangan desa yang diputuskan melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Desa, yang selanjutnya dihasilkan dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes). "Semua keputusan tetap mengacu kepada keputusan tertinggi dalam Musrenbang Desa, yang dihadiri pangulu, perangkat desa, Maujana (Badan Permusyawaratan Desa) serta masyarakat," jelasnya.
Sesuai data, sudah lebih dari dua ratus dari tiga ratus delapan puluh enam desa di Simalungun menganggarkan pembangunan tower WiFi melalui APB Desa yang bersumber pada Dana Desa T.A 2020 yang ditampung dalam musrebang 2019. "Pangulu sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) berinisiatif mengadakan sarana Internet,†pastinya.
Sesuai geografis Simalungun, lanjut Sarimuda Purba, kualitas Internet tidak seperti bila di perkotaan yang banyak tower dan dapat kemungkinan hot spot. Dengan adanya tower WiFi di desa-desa, menjadikan warga dapat mengakses Internet, minimal via hot-spot di ruang publik di pedesaan, seperti di Balai Desa," ucapnya.
Meningkahi hal tersebut, Pangulu Totapmajawa, Kecamatan Tanah Jawa Erlisah Sinaga mengatakan, pihaknya sejak 2017 mendambakan jaringan Internet yang maksimal. Kondisi itu dimaksudkan agar warga dapat mengakses informasi sama seperti publik di kota.
Ia bahkan menunjuk wilayah Kecamatan Tanahjawa yang jaringan Internet belum maksimal dengan kecepatan mbps seperti di daerah lain di wilayah Simalungun. Semoga dengan program pembangunan jaringan yang dilakukan PT Komunikasi Karya Utama dan PT Tekan memenuhi harapan publik.
Hal serupa diutarakan Pangulu Sahkudabayu, Kecamatan Gunung Malela Suyatno. Menurutnya, Internet desa sangat dibutuhkan dan sudah dianggarkan. "Memang sudah dianggarkan, dalam Dana Desa (DD) T.A 2020 tapi belum digunakan. Tidak ada masalah, dan kita (para pangulu, red) akan membahasnya kembali untuk melaksanakan pembangunannya," cetus pria koordinator pangulu di Kecamatan Gunung Malela tersebut.
Erlisah Sinaga dan Suyatno memastikan pihaknya mengedukasi warga untuk berselancar di dunia maya untuk tujuan positif. “Konten Internet yang sehat menjadikan program #DiRumahAja berdampak sangat positif. Meski pandemi virus corona membuat warga menghindari aktivitas di luar ruang, ikut social distancing tetap betah menjadikan #DiRumahAjaTerhibur,†ujar Suyatno. (R10/f)
